Menaikkan investasi di tengah pandemi Covid-19 saat ini memang sulit. Bukan saja Kota Batam, bukan hanya Indonesia, negara lain pun kesulitan. Contohnya, Pemerintah Singapura sendiri lagi memeras otak memikirkan bagaimana model ekonominya pada masa Covid-19, kata Michael Goutama, Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia untuk Singapura, dalam web seminar yang dilaksanakan oleh Badan Pengusahaan (BP) Batam, 27 Agustus 2020.
Namun demikian, pengusaha di Batam, Kepulauan Riau, tidak kehabisan akal. Menekan jumlah barang impor dan meningkatkan ekspor adalah salah satu cara untuk meningkatkan investasi, kata Abidin Hasibuan, pengusaha di Batam, Presiden Direktur PT Sat Nuspersada, yang turut berbicara dalam webinar BP Batam.
Menurut dia, pemerintah perlu menerapkan regulasi tingkat komponen dalam negeri (TKDN) untuk produk elektronik impor, yang jumlahnya cukup besar setiap tahunnya, sebagaimana pemerintah menerapkan TKDN terhadap telepon genggam. Dia menjelaskan, pemberlakuan TKDN terhadap ponsel 4G telah berhasil menekan impor 90 persen dan menambah investasi hampir Rp7 triliun. “Support industri yang pindah dari Cina ke Indonesia sebanyak 20 perusahaan, dan menciptakan lapangan kerja untuk puluhan ribu karyawan,” katanya.
Menurut Abidin Hasibuan, masih ada barang elektronik lainnya yang patut dikenakan TKDN, salah satunya laptop. Dalam satu tahun Indonesia mengimpor laptop sebanyak 3 juta unit. Dari satu jenis laptop, investasi mencapai $1,1 miliar. Kalau laptop ini “di-TKDN-kan” maka akan mengurangi 90 persen bahan impor atau setara dengan Rp13 triliun per tahun.
Sesmenko Perekonomian, Susiwijono Mugiarso, sebagai pembicara dalam webinar tersebut, menanggapi usulan Abidin Hasibuan sebagai sesuatu yang luar biasa, yang bisa menurunkan impor dan positif untuk neraca perdagangan, dan bisa pula mendorong investasi sekaligus menyelesaikan masalah lapangan kerja. Dia mengatakan akan melaporkan usulan Abidin kepada Menko Perekonomian.
Dalam sesi tanya jawab webinar, Abidin mengatakan saat ini perusahaannya tengah mengerjakan ponsel 5G. “Bulan September mulai produksi,” katanya.