Kantor Pelayanan Utama Bea Cukai Tipe B di Jalan Kuda Laut, Batu Ampar, Kota Batam, Kepulauan Riau, memiliki sejumlah pejabat baru, antara lain Nanang Sandono dan Undani. Yang pertama adalah Kepala Seksi Pabean dan Cukai I, yang menggantikan posisi Rully Adrian, dan nama kedua adalah Kepala Seksi Layanan Informasi, yang mengantikan posisi Frans Depari.
Mereka berdua, Nanang Sandono dan Undani, menerima kunjungan wawancara HMStimes.com pada 6 Oktober 2020. “Maaf, Mas, ini pendingin ruangannya mati. Biasalah, lagi renovasi,” kata Undani. “Iya, benar, kami pejabat baru. Memang kita [Bea Cukai Batam] lagi ada mutasi reguler. Pak Sumarna, yang sebelumnya di bidang kepatuhan dan informasi, sudah dipindah ke bidang pabean dan penindakan. Tugasnya masih mengawasi barang kiriman pabeanan juga.”
Undani mengatakan tidak mengingat secara mendetail siapa saja pejabat Bea Cukai Batam yang dimutasi, karena jumlahnya cukup banyak, dan ada yang ditempatkan ke luar Batam. Dia hanya mengingat sedikitnya ada empat pejabat eselon III dan empat belas pejabat eselon IV Bea Cukai Batam yang dipindahtugaskan oleh Kementerian Keuangan Republik Indonesia. “Kalau tidak salah, ya,” katanya.
Ketika ditanyakan apakah mutasi besar-besaran ini berkaitan dengan kasus penyelundupan tekstil premium yang masuk ke Indonesia melalui Pelabuhan Batu Ampar, Undani menjawab, “Kalau terkait secara langsung, saya rasa tidak, karena pola mutasi ini bukan di Batam saja.” Ditanya tentang Kepala Kantor Bea Cukai Batam, Susila Brata, yang kabarnya akan dipindahkan juga, Undani mengatakan, “Tidak, masih ada [Susila Brata masih bertugas di Batam].”
Kabar akan adanya mutasi ini sebetulnya sudah beredar sejak Juni 2020 lalu. Waktu itu muncul informasi bahwa 80 persen pejabat Bea Cukai Batam bakal dipindahkan karena lalai mengawasi proses lalu lintas barang yang masuk dan keluar wilayah kepabeanan Batam, termasuk dalam kasus penyelundupan tekstil impor sebanyak 566 kontainer.
Sekarang, walaupun sudah banyak pejabat baru di Bea Cukai Batam, nama mereka belum juga muncul dalam situs web bcbatam.beacukai.go.id. Di sana masih tercantum nama-nama pejabat lama. “Baru proses pembuatan, Kak, karena ada pejabat baru yang mutasi di Batam,” begitu jawaban yang diperoleh HMS lewat nomor layanan pelanggan Bea Cukai, 12 Oktober 2020.