Sabtu, 17 April 2021
No Result
View All Result
  • Batam
  • Kepri
  • Nasional
  • Eksklusif
  • Feature
  • Kriminal
  • Politik
  • Sejarah
  • Olahraga
Pilkada Sumut
Bakal calon Wali Kota Medan, Bobby Nasution, dan wakilnya, Aulia Rachman, setelah mengikuti pemeriksaan di RSUP Adam Malik, Medan. (Foto: Tonggo Simangunsong)

Bobby Nasution Ditinggalkan 4 PAC PDIP

10 September 2020

Medan, 265 kata

Tonggo Simangunsong Tonggo Simangunsong
Bagikan ke FacebookBagikan ke WhatsApp

Bobby Nasution, bakal calon Wali Kota Medan, ditinggalkan oleh empat pengurus anak cabang (PAC) PDIP di Kota Medan, Provinsi Sumatra Utara. Keempat PAC PDIP menolak mendukung pencalonan menantu Presiden Joko Widodo itu dalam pilkada Medan. Bahkan, mereka justru akan mendukung calon wali kota yang lain, Akhyar Nasution.

Menanggapi hal itu, Bobby Nasution mengatakan bahwa keempat PAC PDIP yang membelot tidak terlalu berpengaruh terhadap pencalonannya dalam pilkada Medan, karena jumlah mereka lebih sedikit daripada PAC yang mendukung dirinya.

“PAC ada 21. Yang menyingkir ada empat. Sisanya lebih banyak pendukung dari awal. Seharusnya yang sedikit ikut yang besar, bukan yang besar ikut yang sedikit,” kata Bobby Nasution kepada wartawan, 9 September 2020, di RSUP Adam Malik, Medan.

Walaupun demikian, kata Bobby, masih ada kemungkinan untuk melakukan pendekatan personal demi mendapatkan dukungan yang lebih besar.

Berita Lain

Badan Pelaksana Otorita Danau Toba Dinilai Menimbulkan Konflik

Kampung Madras, Bukti Kehadiran Orang India di Kota Medan

Bantuan untuk UMKM Digulirkan, Pengusaha Dadakan Bermunculan

Setelah Dianiaya, Tubuh Jefri Wijaya Dicucuri Asam

Sebelumnya terkabar bahwa empat ketua PAC PDIP di Kota Medan telah mengundurkan diri, atau tidak mendukung pencalonan Bobby Nasution. Keempatnya dari PAC PDIP di Medan Area, Medan Perjuangan, Medan Johor, dan Medan Selayang.

Dalam pilkada Wali Kota Medan tahun 2020, pasangan Bobby Nasution dan Aulia Rahman diusung oleh delapan partai, yakni PDIP, Gerindra, PAN, Golkar, PPP, NasDem, PSI, dan Hanura dengan total 39 kursi di DPRD Kota Medan.

Menanggapi masalah PDIP ini, pengamat politik di Medan, Shohibul Anshor Siregar, menyebutnya sebagai bentuk kekecewaan atas tidak konsistennya partai dalam kaderisasi dan demokrasi.

“Ini ada yang salah. Apa arti kaderisasi dalam tubuh partai? Padahal, seperti diketahui itu, Akhyar besar dari PDIP dan ikut membesarkan PDIP. Dia merupakan perwakilan wong cilik di partai, bukan pengusaha yang punya banyak uang. Tapi kemudian bukan dia yang diusung, tapi Bobby,” kata Shohibul Anshor Siregar.

Berita Lain

sungai Deli Medan

Siapa pun Wali Kota Medan, Sungai Deli Tetap Banjir

2 Oktober 2020
calon wali kota medan

1.500 Polisi Siap Mengamankan Pilkada Medan

2 Oktober 2020

IKLAN

Kalau Anda wartawan, tulislah sesuatu yang bernilai untuk dibaca. Kalau Anda bukan wartawan, kerjakanlah sesuatu yang bernilai untuk ditulis.

  • Tentang HMS
  • Redaksi
  • Perusahaan
  • Alamat
  • Pedoman

© 2020 HMStimes.com - Dilarang mengutip dan menyadur teks serta memakai foto dari laman HMS

No Result
View All Result
  • Batam
  • Kepri
  • Sumatra Utara
  • Feature
  • Eksklusif
  • Lowongan Wartawan
  • Kode Perilaku HMS

© 2020 HMStimes.com - Dilarang mengutip dan menyadur teks serta memakai foto dari laman HMS