Seorang bocah laki-laki, Yahya Arifat Gusti (5), warga perumahan Puri Legenda, Batam Center, Kota Batam, Kepulauan Riau, tewas setelah tertabrak sebuah mobil ketika sedang asyik bermain sepeda mengitari kompleks, Senin, 3 Agustus 2020. Korban ditemukan sudah tak bernyawa di lokasi kejadian setelah seorang tetangga mendengar suara dentuman yang cukup keras.
Salah seorang warga di sana, Doli, mengatakan tidak ada saksi mata yang melihat langsung kejadian nahas tersebut. Menurutnya, ia tengah berada di dalam rumah saat kecelakaan maut itu terjadi. Doli mendengar suara dentuman yang cukup keras dari arah luar. “Saya lagi ngawasin anak belajar, tiba-tiba ada suara dentuman keras. Saya kaget, lalu cek keluar. Pertama, cuma lihat sepeda sama sandal saja. Setelah dilihat lebih dekat, ternyata ada kecelakaan. Tubuh korban sudah berlipat, kepala sudah pecah,” kata Doli kepada HMStimes.com, Selasa, 4 Agustus 2020. Dia melihat kondisi korban sudah tidak bergerak.
Berdasarkan kesaksian warga lain yang ikut berhamburan ke luar, mereka sempat melihat pelaku berhenti di ujung gang yang berjarak sekitar tiga meter dari titik kejadian. Pelaku keluar dari mobil, melihat korban dari jauh, lalu kemudian pergi begitu saja. Mobil pelaku disebut-sebut melaju dengan kecepatan 30 km/jam.
Beberapa saat sebelum kecelakaan itu, korban tengah bermain balapan sepeda dengan saudara laki-lakinya yang usianya sekitar satu tahun lebih tua. Namun, ketika kecelakaan itu terjadi, sang kakak tengah berada di gang sebelah, sehingga tidak mengetahui bagaimana kecelakaan itu terjadi. Bocah itu baru menyadari kecelakaan usai dipanggil sejumlah warga. “Abangnya saya panggil dan langsung histeris nangis, tahu adiknya kecelakaan. Lalu, tidak lama datanglah ibunya. Pas baru tiba lihat kondisi anaknya, beliau langsung pingsan,” katanya.
Disinggung mengenai identitas pengendara mobil tersebut, Doli mengaku tidak mengenal pemilik mobil. Namun, mobil tersebut tampak kerap mondar-mandir beberapa hari belakangan, mengunjungi salah satu rumah di perumahan tersebut. “Kalau menurut orang kompleks, pelaku memang warga sini. Mungkin jarang berbaur atau baru pindah, saya juga kurang tahu,” katanya.
Sementara itu, Kepala Unit Kecelakaan Lalu Lintas Polresta Barelang, Iptu Fredyando, atau yang akrab disapa Nando, mengatakan korban mengalami luka yang cukup parah di sekujur tubuhnya dan sudah meninggal dunia saat timnya tiba di lokasi kejadian. Polisi sudah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) di simpang tiga kompleks, tempat bocah lima tahun itu tertabrak. Dari hasil olah TKP, diketahui pelaku datang dari arah selatan dan korban dari arah barat. “Apakah pelaku dan korban merupakan tetangga, kami belum sampai ke situ. Lalu apakah ada unsur kelalaian di sini, tentu bisa saja. Mungkin terjadi karena tidak adanya konsentrasi, bisa jadi juga karena pelaku melewati batas kecepatan. Ini yang sedang kami dalami,” kata dia.
Nando menjelaskan, pengendara mobil itu ialah seorang pemuda berusia 25 tahun, berinisial PS, dan sudah diamankan polisi untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut. Setelah kecelakaan, PS datang ke Polresta Barelang untuk menyerahkan diri. Berdasarkan pemeriksaan sementara, PS dinyatakan dalam keadaan sadar saat mengendarai mobil, sehingga belum dilakukan tes urine. Selain itu, penyidik juga belum bisa menyimpulkan apakah kecelakaan ini terjadi murni akibat kelalaian sopir yang kurang memperhatikan korban, atau karena perilaku ugal-ugalan tanpa memperhatikan sekitar sehingga membahayakan nyawa orang lain.
“Pelaku dan barang bukti mobil jenis Chevrolet sudah diamankan di Mapolresta Barelang. Penyidik pasti akan memeriksa soal cara bagaimana pelaku ini mengemudi. Sementara untuk korban, jenazahnya sudah diterbangkan ke Kota Padang untuk dikebumikan di kampung halaman orang tuanya,” kata Nando.
Tak hanya mengamankan pelaku dan barang bukti, Nando mengaku pihak kepolisian telah memeriksa sejumlah saksi di sekitar lokasi kejadian. Sedangkan dari pihak keluarga belum dapat dimintai keterangan karena masih dalam keadaan berduka.
Pantauan HMStimes.com di rumah duka, kondisi rumah sudah dipasangi tenda. Situasi rumah terlihat sepi dengan lampu depan yang dibiarkan menyala. Pada halaman depan ada tempat pemandian jenazah yang masih basah, dengan plastik besar di atasnya. Selain itu, terdapat dua karangan bunga berisi ucapan belasungkawa terpajang di pinggir jalan.