Daslan Malau dan Sahat Manik untuk kedua kalinya dipercaya oleh empat marga yang tergabung dalam Parsadaan (Persatuan) Silauraja untuk memimpin organisasi marga Batak itu di Provinsi Kepulauan Riau. Keempat marga yang bertetap hati itu, Malau, Manik, Ambarita, dan Gurning, memilih Daslan Malau sebagai ketua umum dan Sahat Manik sebagai sekretaris umum periode 2020-2023 dalam Musyawarah Wilayah Parsadaan Pomparan Silauraja se-Kepri, Senin, 17 Agustus 2020, di Hotel Golden View, Batam.
Badan Pengurus Harian (BPH) Parsadaan Silauraja Kepri dari empat daerah, yakni Tanjung Pinang, Tanjung Balai Karimun, Bintan, dan Batam, awalnya mengusulkan nama-nama calon ketua dalam muswil. Namun, pada akhirnya keturunan Silauraja yang kini berjumlah 1.400-an orang di Kepri memilih Daslan Malau dan Sahat Manik.
Ketua Silauraja Bintan, Ramses Ambarita, mengatakan sepakat mencalonkan Daslan dan Sahat kembali karena keduanya kompak semasa kepemimpinan mereka. “Program BPH se-Kepri berjalan dengan baik. Komunikasi yang dibangun oleh pengurus lama dengan Tanjung Uban selalu terjalin dengan baik,” kata Ramses.
Menurut Persatuan Silauraja Tanjung Pinang, mereka belum memiliki calon ketua yang tepat untuk menggantikan Daslan dan Sahat. “Selama tiga tahun berjalan, dari mulai terbentuknya Silauraja Kepri, sangat maksimal,” kata Yan Pieter Manik, Ketua Silauraja Tanjung Pinang.
Jikapun nantinya ada peralihan pengurus BPH Kepri, kata dia, haruslah kepada orang yang lebih berkompeten. Meski masih tiga tahun berjalan, Yan Pieter mengakui bahwa kiprah pengurus Silauraja Kepri telah mencapai target-target tertentu sesuai dengan visi misi keturunan Silauraja.
Sekretaris umum yang baru terpilih, Sahat Manik, mengatakan sejauh ini mereka telah melakukan pembinaan usaha mikro kecil menengah (UMKM), pelatihan bercocok tanam hidroponik, dan pendidikan. “Beasiswa tetap berjalan,” kata Sahat.
Ketua terpilih Daslan Malau mengatakan Batam harus menjadi barometer Silauraja di seluruh Indonesia. Kerinduannya untuk menyatukan keturunan Silauraja se-Indonesia lahir dari semangat Alfans Manik dan penggagas terdahulu yang telah berjibaku menyatukan pomparan Silauraja di Kepri sejak belasan tahun yang lalu. Dia pun berharap agar Kota Batam menjadi tuan rumah Musyawarah Nasional Parsadaan Silauraja se-Indonesia. Oleh karena itu, ia meminta pengurus yang baru supaya tetap bekerja, termasuk untuk membentuk pengurus di Kijang, Natuna, Lingga, dan Anambas.
Dia mengatakan Silauraja Kepri telah menyiapkan satu nama yang dinilai layak untuk menjadi ketua Silauraja se-Indonesia, yakni Benhauser Manik. “Perwakilan dari Kepri nanti akan kami utus untuk pemilihan ketua se-Indonesia. Kami deklarasikan Bapak Benhauser Manik,” kata Daslan.