Karti Tamba, warga Kelurahan Tanjung Uncang, Kecamatan Batu Aji, Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau, masih setia menunggu pembeli di lapak berukuran 2 x 5 meter, Senin, 19 Oktober 2020. Dia menjual berbagai jenis kacamata dan masker yang biasanya dibutuhkan oleh para pekerja galangan yang berada di wilayah Tanjung Uncang.
Karti mengatakan Tanjung Uncang sempat dijuluki raja galangan di Kota Batam. Sebelum industri perkapalan di kawasan tersebut mulai redup, dulunya terdapat puluhan ribu karyawan yang bekerja di sana. Setiap harinya para pekerja galangan itu menggunakan kacamata dan masker di tempat kerja. Karena itulah Karti berjualan kacamata dan masker.
Namun, saat ini kemerosotan industri galangan dan munculnya pandemi Covid-19 membuat penghasilan perempuan asal Doloksanggul, Sumatra Utara, ini sudah berkurang drastis.
“Dulu setiap hari bisa dapat Rp800 ribu sampai Rp900 ribu, paling sepi-sepinya Rp600 ribu. Tetapi sekarang hanya Rp300 ribu per hari,” ucap Karti Tamba kepada HMStimes.com. “Untuk jualan kek gini pagi-pagi saja sudah dapat Rp500 ribu. Sebelumnya kacamata dan masker saya jual Rp25 ribu per unit, sekarang saya jual Rp20 ribu saja.”
Dia mengatakan sudah banyak pedagang kacamata lainnya di lokasi tersebut yang memilih tutup usaha, tidak berjualan lagi, karena omzet mereka menurun drastis, dan mereka tidak mendapat bantuan modal dari pemerintah.
“Akhir-akhir ini ada bantuan UMKM, tapi kami tidak dapat. Kami pernah tanya ke kelurahan bulan September lalu. Katanya gelombang kedua sudah tutup, sudah habis,” kata Karti.