Pejabat sementara (pjs.) Wali Kota Batam, Syamsul Bahrum, meneken instruksi Wali Kota Batam nomor 2 tahun 2020 tentang pelaksanaan penerapan disiplin dan penegakan hukum protokol kesehatan sebagai upaya pencegahan dan pengendalian Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) di Kota Batam, Kepulauan Riau. Instruksi wali kota ini diterbitkan guna mengintensifkan Peraturan Wali Kota (Perwako) nomor 49 tahun 2020 yang diteken oleh Wali Kota Batam, Muhammad Rudi, yang kini sedang cuti. Sejatinya Perwako tersebut telah dijalankan dengan baik dengan melakukan pendekatan persuasif kepada masyarakat.
“Pak Rudi sudah meneken Perwako-nya, kita butuh instruksi ini untuk menjalankannya,” ucap Syamsul saat sosialisasi netralitas ASN dalam mewujudkan pilkada yang sehat di panggung utama Dataran Engkuputri Batam, 1 Oktober 2020.
Berdasarkan isi surat tersebut, Kepala Satpol PP Batam, Salim, diminta untuk melaksanakan penerapan disiplin dan penegakan hukum protokol kesehatan sebagai upaya pencegahan dan pengendalian Covid-19 di Batam dengan melibatkan SKPD di lingkungan Pemerintah Kota Batam, TNI, Polri, dan instansi lain. “Tim yang turun diharapkan tidak pada satu lokasi, tapi dapat membagi tugas untuk beberapa titik,” kata Syamsul Bahrum.
Seluruh pimpinan SKPD di lingkungan Pemkot Batam diminta untuk mendukung penegakan Perwako nomor 49 tahun 2020. Selanjutnya, hasil pelaksanaan tugas harus dilaporkan kepada Wali Kota Batam. “Saya telah mendapat data dari Salim, sejauh ini ada 500-an yang melanggar dan diberi teguran lisan, tertulis, hingga dihukum secara sosial membersihkan fasilitas umum. Selanjutnya, jangan takut mainkan [denda administrasi] Rp250 ribu,” kata Syamsul Bahrum.
Ia menyebutkan upaya pencegahan dan penanganan Covid-19 harus dilakukan secara masif oleh semua pihak sehingga Covid-19 di Batam dapat teratasi. Menurut Bahrum, ia memulai dari dirinya sendiri dengan mematuhi protokol penanganan Covid-19.
“Bahkan saya sudah mendesain, kalau bisa ada aturan jangan membeli dari pedagang yang tidak memakai masker, karena uang dan barang dalam aktivitas jual beli juga bisa menjadi media penyebaran Covid-19,” katanya.