Setelah mengantungi surat rekomendasi dari PKS sebagai calon gubernur di pemilihan kepala daerah (Pilkada) Kepulauan Riau, Desember 2020 mendatang, Isdianto pun menggandeng Suryani, sebagai calon wakil gubernur. Meski baru didukung Partai Hanura dan PKS, Isdianto mengaku siap berlaga dalam pesta demokrasi itu.
Sebelumnya, telah muncul dua pasangan calon gubernur Kepri dan wakilnya, yakni Soerya Respationo dan Iman Sutiawan, serta pasangan Ansar Ahmad dan Marlin Agustina. Disinggung mengenai calon pasangan yang paling kuat dalam Pilkada nanti, Isdianto mengatakan semua kandidat bakal susah dilawan. Sebab menurutnya, masing-masing kandidat memiliki rekam jejak, basis massa, dan caranya masing-masing dalam menjaring suara pemilih.
“Saya pikir semua kandidat punya pemikiran demikian. Maka dari itu, semua kandidat berusaha keras untuk mencari simpati dan dukungan masyakarat. Tidak bisa juga kita anggap remeh kepada satu kandidat. Kami beranggapan semua kandidat itu, [saingan] berat. Jadi kami akan berusaha dan berdoa,” katanya kepada HMStimes.com, Jumat, 14 Agustus 2020.
Mengenai strategi dalam Pilkada nanti, Isdianto mengaku memiliki angan-angan, tapi belum diwujudkan dalam satu visi dan misi. Akan tetapi, sektor perikananan dari wilayah Kepri yang 96 persen merupakan lautan, menurutnya harus digarap secara apik. Tak hanya itu, sisi pertanian juga musti dilirik secara baik. “Dan tidak ketinggalan, sektor pendidikan juga, karena tanpa anak-anak yang memiliki kualitas pendidikan yang baik, saya kira akan kesusahan untuk mengakomodir apa yang menjadi milik kita sendiri. Maka ke depannya, pendidikan ini akan sangat menjadi prioritas kami. Saya pikir itu yang akan menjadi visi misi saya dan Bu Suryani nanti,” kata Isdianto.
Terkait elektabilitas pasangan Soerya dan Iman, Isdianto hanya menyikapinya dengan datar. Menurutnya, untuk menyaingi pasangan itu dan kandidat lainnya, ia dan Suryani hanya akan terus berupaya memaksimalkan kampanye dan berdoa. Menurutnya, dalam politik, ia tidak dapat memastikan hasil pemilihan akan sama persis seperti yang dipikirkan. Ini dikarenakan penentu hasil Pilkada adalah masyarakat.