Kepala Badan Pengusahaan (BP) Batam, Muhammad Rudi, yang sehari-hari menjabat Wali Kota Batam, lupa menyebut nama Syamsul Paloh, Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Kota Batam, dalam acara penandatanganan kerja sama pengelolaan sistem penyediaan air minum (SPAM) dengan PT Moya Indonesia di Balairungsari di gedung BP Batam, Kepulauan Riau, 14 September 2020.
Sebelum menyampaikan sambutannya, Rudi menyapa para undangan, menyebutkan satu per satu nama sejumlah deputi, pihak PT Moya Indonesia, dan nama Jadi Rajagukguk, Ketua Kadin Batam. Di dalam acara itu Syamsul Paloh juga hadir, tetapi namanya tidak disebutkan Rudi.
Di akhir sambutan Rudi, tiba-tiba seseorang di antara hadirin mengingatkan Rudi bahwa Syamsul Paloh pun hadir. “Dua Kadin, yah. Oh, iya, saya lupa, ya. Ada dua Kadin, ya,” kata Rudi.
Sebelumnya di Kota Batam hanya ada satu Kadin, yang diketuai Jadi Rajagukguk. Akan tetapi, ketika jabatan ex officio, bahwa Wali Kota Batam otomatis menjadi kepala BP Batam, hangat dibicarakan waktu itu, Kadin Batam baru pun dibentuk dan diketuai Syamsul Paloh.
Mengenai hal itu, Mulkan, Ketua Riau Corruption Watch (RCW), mengatakan bahwa Kadin yang dipimpin Syamsul hanya dijadikan boneka. “Dualismelah, bikin Kadin untuk mendukung ex officio,” katanya kepada HMStimes.com di Batam Center, 14 September 2020.
Pada awal jabatan ex officio kepala BP Batam terbentuk, Jadi Rajagukguk adalah orang yang menentang ex officio. Bahkan, ia melakukan demo untuk menagih janji 100 hari kerja kepala BP Batam.
Akan tetapi, itu dulu. Sekarang hubungan Rajagukguk dan Rudi terlihat akrab. Setelah kini Rajagukguk menjadi Ketua Dewan Pimpinan Wilayah Perindo Kepulauan Riau, ia memberikan dukungan politik kepada Rudi sebagai calon Wali Kota Batam dalam pilkada 2020 mendatang.
Tentang dukungan Rajagukguk terhadap Rudi, Mulkan menyebut politik itu dinamis. “Masalahnya, semuanya ada kepentingan,” katanya.