Pasangan Lukita Dinarsyah Tuwo dan Abdul Basyid Has resmi mendapatkan surat rekomendasi sebagai pasangan Calon Wali Kota dan Calon Wakil Wali Kota dalam pemilihan kepala daerah (Pilkada) Batam, Kepulauan Riau, Desember mendatang, dari Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDI-P. Pengumuman surat rekomendasi itu disampaikan di kantor Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDI-P di Batam Center, Selasa, 11 Agustus 2020.
Lukita mengatakan, pihaknya akan melakukan konsolidasi internal dari tim partai maupun timnya sendiri untuk menyiapkan rencana pergerakan. “Rencananya saya akan mulai menetap di Batam pertanggal 16 Agustus nanti. Saya dan Pak Basyid juga akan menyiapkan hal-hal yang terkait dengan kebutuhan pendaftaran di KPU,” katanya kepada HMStimes.com.
Lukita menambahkan, di waktu yang bersamaan, ia akan melakukan pergerakan yang diperlukan dengan mengikuti protokol Covid-19. Disinggung mengenai salah satu programnya dalam kampanye berupa pertumbuhan ekonomi Batam sebesar tujuh persen, Lukita mengaku hal itu berat tercapai di tahun ini. Namun, ia meyakinkan hal itu akan terwujud pada penghujung 2024, jika dirinya terpilih sebagai wali kota Batam.
“Sektor yang paling penting dan paling terasa karena Covid-19 ini adalah pariwisata. Kami juga akan mendukung sektor pariwisata, tapi jika kita berbicara industri, kita harus bisa jemput bola, menjemput investor agar datang ke Batam. Bagaimanapun, produksi ini adalah industri manufaktur yang harus kita bangkitkan kembali. Memang pariwisata akan berjalan mengikuti. Paling tidak satu lagi ekonomi kerakyatan. Saya rasa banyak potensi dan saya sudah ada rencana untuk memajukan ekonomi kerakyatan,” katanya.
Lukita juga mengatakan dirinya sudah berkomunikasi dengan beberapa investor yang siap mendukung ekonomi kerakyatan Kota Batam. Dukungan itu pun berupa anggaran yang akan sinkron dengan ide serta fasilitas yang diusung Lukita dan Basyit. Menurutnya, ekonomi kerakyatan harus dibina, bukan dibinasakan. Dibina dari mulai tahap awal seperti perizinan, managemen, dan teknologi. “Saya dengar keluhan dari rakyat seperti pertanian saja, mereka beli pupuk dan bibit, susah. Kalau kita hanya berbicara satu sisi saja, kita tidak akan bisa memajukan ekonomi kerakyatan, karena ketika terjun ke sana, kita harus mengetahui permasalahan dari hulu sampai hilir, harus didukung sampai mereka siap dan mandiri hingga bisa dilepas. Baru cari yang lain lagi untuk dibina,” kata Lukita.
Menurut Lukita, pelatihan tanpa dukungan modal bagi ekonomi kerakyatan akan sia-sia. Sebab saat ini, persoalan yang ada adalah banyak pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) yang sudah bisa memproduksi, tapi tidak ada pasarnya. “Produk bisa busuk dan itu akan membuat ekonomi kerakyatan gagal. Itulah mengapa ekonomi kerakyatan harus dikawal dan diperhatikan,” kata dia.
Dalam acara pengumuman rekomendasi tersebut, beberapa jajaran DPC PDIP-P Batam tampak hadir, khususnya Ketua DPC PDI-P, Nuryanto. Selain itu, turut hadir juga jajaran DPW Partai PKB.