Rabu, 8 Februari 2023
No Result
View All Result
  • Batam
  • Kepri
  • Nasional
  • Eksklusif
  • Feature
  • Kriminal
  • Politik
  • Sejarah
  • Olahraga
  • Entertainment
uang palsu di Batam
Mahasiswi di Sagulung, Batam, memperlihatkan uang palsu Rp50.000 yang diterimanya dari kurir jualan online. (Foto: Mangaraja Pandiangan)

Mahasiswi Batam Mendapat Uang Palsu

1 September 2020

Batam, 314 kata

hms hms
Bagikan ke FacebookBagikan ke WhatsApp

Seorang mahasiswi di Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau, mengaku memperoleh uang palsu Rp50.000 sebagai bayaran untuk jualannya di internet.

Menurut mahasiswi yang memiliki pekerjaan sampingan sebagai pedagang daring ini, tiga hari lalu dia mendapat order lewat Instagram. Barang yang dipesan oleh pembeli adalah tas dan baju dengan harga seluruhnya Rp335.000 dengan sistem bayar belakang. Kemudian seorang kurir datang ke rumahnya untuk mengambil barang pesanan.

“Kurir ini kayak nalangin duluan uang aku sebesar Rp300.000 lebih,” katanya kepada HMStimes.com, yang menemuinya di tempat tinggalnya di perumahan Pondok Permata, Sagulung, Batam, pada 1 September 2020.

Mahasiswi yang minta namanya tidak ditulis ini mengatakan dirinya menerima bayaran berupa uang tunai dari si kurir. Kemudian dia memberikan barang pesanan, dan kurir pun pergi meninggalkannya. Pada saat itu dia belum sadar bahwa salah satu dari uang kertas yang diterimanya ternyata uang palsu.

Berita Lain

PLN Batam berkomitmen Tingkatkan Budaya K3 dengan Wujudkan Zero Accident

Hari Ini, Polda Kepri Gelar Operasi Keselamatan Seligi 2023

Tingkatkan Program Pembinaan, Lapas Barelang Batam Optimalkan Kerja Sama dengan Berbagai Pihak

BMKG Keluarkan Peringatan Waspada Banjir Rob untuk Wilayah Pesisir Pantai Kepri

Ketika hendak memasukkan uang itu ke dalam dompetnya, barulah dia mulai menaruh curiga. “Saya merasa aneh dan membandingkannya dengan uang yang sejenis,” katanya.

Ternyata ukuran dan jenis kertas uang palsu itu berbeda dengan uang Rp50.000 yang asli. “Untuk memastikannya lagi, saya mencoba merendamkan uang tersebut ke dalam air, dan hasilnya warna dari uang itu luntur,” ucapnya.

Setelah sadar tertipu, dia langsung menghubungi kurir lewat telepon dan mengatakan bahwa salah satu uang pemberian kurir adalah palsu. Namun, kurir mengaku tidak tahu akan uang palsu itu. Akhirnya si mahasiswi hanya bisa menyarankan agar kurir lebih berhati-hati dalam melakukan transaksi, baik membayar maupun menerima bayaran.

Pada 1 September 2020, HMStimes.com mencoba menggunakan uang palsu Rp50.000 tersebut untuk melihat sejauh mana pengetahuan dan kesadaran masyarakat dalam mengenali uang palsu. HMS sengaja memakai uang palsu itu saat berbelanja di satu toko swalayan dan penjual kue di sekitar kantor redaksi HMS di Batu Aji, Batam. Ternyata kedua pedagang tahu bahwa uang yang diberikan HMS bukan uang asli. Mereka mengenalinya dari warnanya yang berbeda, dan juga ukurannya yang lebih kecil daripada ukuran uang asli. (Mangaraja Pandiangan, calon reporter HMS)

Berita Lain

Kapal penyelundup rokok dan minuman keras terbalik di perairan Malaysia. Foto: Arsip narasumber.

Kapal Penyelundup dari Batam Terbalik di Perairan Malaysia

10 Desember 2021
Warga Negara Singapura, S Abdul Aziz bin Anwar saat berbelanja di Batam. Foto: Arsip narasumber

Ada WN Singapura yang Bebas Keluar Masuk Batam, Imigrasi: Datanya Tidak Ada

6 Desember 2021

IKLAN

Kalau Anda wartawan, tulislah sesuatu yang bernilai untuk dibaca. Kalau Anda bukan wartawan, kerjakanlah sesuatu yang bernilai untuk ditulis.

  • Tentang HMS
  • Redaksi
  • Perusahaan
  • Alamat
  • Pedoman

© 2020 HMStimes.com - Dilarang mengutip dan menyadur teks serta memakai foto dari laman HMS

No Result
View All Result
  • Batam
  • Kepri
  • Sumatra Utara
  • Feature
  • Eksklusif
  • Lowongan Wartawan
  • Kode Perilaku HMS

© 2020 HMStimes.com - Dilarang mengutip dan menyadur teks serta memakai foto dari laman HMS