Jadwal masuk sekolah sudah ditetapkan, yakni pada Senin, 13 Juli 2020, serentak di seluruh Indonesia. Kegiatan belajar mengajar (KBM) pun dipastikan dilakukan secara online atau daring. Meski begitu, kebijakan belajar dari rumah pun bersifat kondisional dengan mempertimbangkan kurva pandemi Covid-19.
Hal yang turut hadir dalam program tahun ajaran baru adalah seragam sekolah, yang pada kondisi sekarang penjualannya mengalami penurunan. Salah satu pedagang seragam sekolah di Kawasan Pertokoan Tanjung Pantun, Jodoh, Kota Batam, bernama Yon (32), mengatakan omzet penjualannya mengalami penurunan hingga 50 persen.
“Di tahun lalu pendapatan sehari bisa mencapai Rp10 juta kalau mendekati waktu masuk sekolah. Sekarang setengahnya saja,” kata dia kepada HMSTimes.com, Sabtu, 11 Juli 2020.
Keadaan itu diperparah juga dengan naiknya harga seragam yang ditetapkan produsen. Yon mengatakan seragam sekolah mulai dari tingkat sekolah dasar hingga menengah atas yang dijualnya dibeli dari Bukittinggi, Sumatera Barat, dan Tanah Abang, Jakarta.
“Harga naik tapi permintaan turun,” katanya. Setiap tahunnya, kata Yon, penjualan seragam sekolah masih didominasi oleh seragam merah putih. Sementara seragam putih biru dan putih abu-abu tak begitu banyak diburu wali murid. “Harga satu set seragam merah putih itu Rp130 ribu, lengkap sama dasi dan topi,” katanya.
Sementara Lisma (32), ibu rumah tangga yang dijumpai HMSTimes.com di lokasi, menyebutkan meski anaknya akan belajar dari rumah, dia merasa tetap harus membeli seragam merah putih untuk anaknya. “Buat jaga-jaga saja, mana tahu dua-tiga bulan ke depan sudah disuruh belajar di sekolah,” katanya.