Seluruh mitra Gojek, baik driver sepeda motor (Goride), mobil (Gocar), maupun penjual makanan dan minuman (Gofood), wajib mematuhi protokol kesehatan guna menekan penyebaran virus pada masa pandemi Covid-19. Jika tidak, mitra tidak dapat menerima order dari pelanggan.
Aturan itu dibenarkan Teguh Advent Maru, seorang mitra Gojek di Medan, Sumatra Utara. Menurutnya, program yang dikenal dengan J3K itu, “jaga kesehatan, kebersihan, dan keamanan,” sudah mulai disosialisasikan kepada mitra sejak Juli 2020. “Melalui program J3K itu kami sebagai driver wajib periksa sekali dalam seminggu. Periksa suhu tubuh, sepeda motor juga disemprot dengan disinfektan, dan setiap driver diberi masker,” kata Teguh saat mengantarkan HMStimes.com ke Jalan Sisingamangaraja, Medan, belum lama ini.
Menurut Teguh, walaupun terbilang sangat ketat, program J3K membuatnya nyaman dan aman saat menjalankan pekerjaannya. Penumpang atau orang yang memesan layanan pun merasa aman dari virus. “Merasa aman, karena kita selalu siapkan hand sanitizer, masker, dan periksa suhu tubuh,” katanya.
Program J3K mengharuskan mereka untuk mematuhi protokol kesehatan. Jika pada saat pemeriksaan kembali ternyata mitra Gojek diketahui tidak dalam keadaan sehat, maka akunnya akan dinonaktifkan sementara waktu. “Tidak bisa terima order, makanya harus ikuti protokol kesehatan dan jaga stamina biar tetap sehat,” kata Teguh.
Teguh memeriksa suhu tubuhnya setiap hari Kamis di Posko Aman yang disediakan Gojek di beberapa titik di Kota Medan. Dia memilih posko yang tidak jauh dari tempat dia biasanya mangkal. Saat pemeriksaan, akunnya akan diverifikasi agar dapat menerima order. “Poskonya buka dari Senin sampai Sabtu, pagi sampai sore. Memang agak ketat, tapi menurutku bagus biar kita aman dari virus, dan pelanggan juga tidak takut,” katanya.
Hal senada dikatakan driver Gojek lainnya, Dana. “Pelanggan jadi merasa lebih nyaman,” katanya saat ditemui HMS seusai melakukan pemeriksaan di Posko Aman Gojek di seputaran Jalan Cik Ditiro, Medan, pertengahan Oktober 2020. Dana juga berharap agar Posko Aman diperbanyak. “Kalau bisa jam istirahatnya [petugas posko] jangan lama sekali. Kita mau kejar waktu buat cari duit,” ujarnya.
Menurut Dian Lumban Toruan, Head of Regional Corporate Affairs Gojek wilayah Sumbagut, pandemi Covid-19 mengharuskan pihaknya sebagai aplikator untuk melindungi mitra dan pengguna dengan program J3K. “Jadi, walaupun di masa sulit karena pandemi ini, mitra kita tetap dapat menjalankan aktivitasnya dengan harus menjalankan protokol kesehatan. Mitra kita aman, dan pengguna juga merasa nyaman,” kata Dian kepada HMS, Selasa, 20 Oktober 2020.
Terdapat 200 Posko Aman yang tersebar di seluruh kota besar di Indonesia, kata Dian, dan program J3K diterapkan tanpa ada biaya tambahan bagi mitra Gojek.