Proses kaderisasi di tubuh PDI Perjuangan Kota Medan, Provinsi Sumatra Utara, menjadi sorotan karena partai itu mengusung Bobby Nasution untuk maju jadi bakal calon Wali Kota Medan, sedangkan Akhyar Nasution, yang merupakan kader PDIP, tersingkir dari dukungan PDIP Kota Medan.
Buntutnya, empat PAC PDIP Medan menolak mendukung pencalonan Bobby Nasution. Keempat PAC ini tidak mendukung menantu Presiden Jokowi itu karena dia bukanlah kader PDIP, melainkan anggota yang baru bergabung menjelang pilkada Medan 2020. Padahal, Akhyar Nasution adalah kader PDIP yang besar dari partai dan turut membesarkan partai.
Penolakan dukungan itu kemudian dianggap sebagai bentuk ketidakloyalan kepada partai, yang akhirnya berbuntut pada pemecatan empat ketua PAC, yaitu Ketua PAC PDIP Medan Area, Medan Perjuangan, Medan Johor, dan Medan Selayang.
Ketua PAC PDIP Medan Perjuangan, Tumpal Sitanggang, mengakui pemecatan dirinya sebagai ketua PAC merupakan akibat dari penolakannya mendukung Bobby Nasution untuk maju dalam pilkada Kota Medan. “Kita diberhentikan dari jabatan ketua PAC Medan Perjuangan karena kita mendukung Akhyar Nasution,” ujarnya kepada HMStimes.com, Kamis malam, 10 September 2020. Namun, dia enggan menjelaskan secara detail terkait dukungannya kepada Akhyar Nasution.
Akhyar sendiri menaiki perahu Partai Demokrat untuk maju pada pilkada Medan. Dia berpasangan dengan pelaksana tugas Ketua DPD PKS Medan, Salman Alfarisi.
Tentang empat PAC PDIP yang tidak mendukung dirinya, Bobby Nasution mengatakan hal itu tidak akan berpengaruh kepada 21 PAC PDIP yang ada di Kota Medan, karena PAC yang mendukungnya masih lebih banyak daripada yang membelot. Meskipun begitu, kata Bobby, masih ada peluang untuk melakukan pendekatan personal kepada keempat PAC tersebut.