Kebakaran melanda pabrik kertas milik PT De Hong di Kawasan Industri Executive, Batam Center, Kota Batam, Kepulauan Riau (Kepri), Rabu, 19 Agustus 2020, malam. Kebakaran ini membuat sedih para pekerja yang mengaku akan kehilangan pekerjaan setelah kebakaran tersebut.
“Hilanglah pekerjaan kami. Sudah jelas itu. Semuanya sudah habis, tak tersisa,” kata Adha saat ditemui HMStimes.com di sekitar lokasi kejadian.
Adha mengaku baru bekerja di PT De Hong selama delapan bulan. Menurutnya, perusahaan pabrik kertas itu belum lama berdiri di Batam, dan memproduksi kertas berupa kardus-kardus dan pengolahan ulang kertas yang diekspor ke Amerika. Perusahaan ini beroperasi setiap hari dengan sistem kerja tiga sif. Setiap sif memiliki pekerja sekitar lima puluh orang yang bekerja selama tujuh jam kerja dan satu jam istirahat.
“Pabrik ini baru [berdiri] juga. Yang punya memang orang Cina. Di sini, dua orang Cina itulah bosnya,” kata Adha sembari menunjuk dua orang pria yang tidak mengenakan baju di sekitar lokasi kejadian.
Meskipun sedih, Adha mengaku pasrah dengan kejadian ini. Menurutnya, ia dan ratusan temannya tidak akan memperoleh apa pun setelah kejadian kebakaran yang menimpa tempat kerjanya. “Kalau sudah kayak gini, bagaimana kami mau minta apa-apa ke perusahaan. Pasti perusahaan pun bilang takbisa apa-apa, karena ini musibah. Lagian, semua sudah habis, tidak ada sisa. Cuma, mereka pasti punya asuransi,” ujar Adha.
Bukan hanya Adha, raut kesedihan juga tergambar pada wajah pekerja lainnya. Bahkan, beberapa pekerja wanita tampak menangis hingga terduduk di pinggir jalan, tak jauh dari lokasi pabrik yang terbakar. Hanya saja, mereka beruntung bahwa semuanya bisa selamat dari kejadian kebakaran. “Untung saja semua [pekerja] bisa lari tadi. Kalau enggak, enggak tahu lagilah kami,” ujar Adha.
Sementara itu, hingga pukul 23.17 malam ini api belum dapat dikendalikan. Bahkan, kobaran api semakin membesar dan merembet ke gedung lain di sekitarnya. Salah seorang pemilik PT Tandy Jaya Lestari mengaku pasrah dan tidak akan memindahkan barang-barangnya yang tersimpan di gudang. “Sudah tidak sempat lagi, api sudah makin besar. Itu di belakang sudah kena semua. Jadi, ya sudahlah, biarin saja,” kata wanita tua berkacamata ini.
Kapolsek Batam Kota, AKP Restia Octane Guchy, yang meninjau lokasi kebakaran, mengatakan pihaknya dan pemadam kebakaran masih berusaha memadamkan kobaran api. Sejauh ini, dari informasi yang diperolehnya, api berasal dari korsleting listrik yang terjadi di dalam ruang produksi.
“Dugaan sementara karena korsleting listrik, tapi itu akan didalami nanti. Dari laporan yang kami terima, tidak ada korban jiwa karena saat kejadian, pekerja lagi istirahat. Sementara ini kita fokus memadamkan api dulu,” ujarnya.