Petugas penggali kubur jenazah Covid-19 di tempat pemakaman umum (TPU) Sei Temiang, Sekupang, Batam, Kepulauan Riau, mengatakan lahan yang dikhususkan untuk jenazah Covid-19 itu sudah makin banyak terisi.
Persemayaman terakhir korban Covid-19 itu dibedakan dari TPU umum. Letaknya berada di sisi kiri TPU umum. Sekilas, pekuburan itu tidak terlihat dari jalan raya Sei Temiang-Tanjung Riau, karena rerimbun pohon menutupinya. Jalan menuju ke sana masih berupa tanah. Pintu masuk ke lahan pekuburan seluas seperempat hektare itu berupa gapura bercat kuning dan hijau.
Edo, seorang penggali kubur di sana, mengatakan jumlah kuburan jenazah Covid-19 sudah mencapai 80 hingga hari Jumat, 11 September 2020. “Tempatnya memang dibuatkan baru,” kata Edo kepada HMStimes.com.
Meski ada lokasi baru untuk TPU, penggalinya tidak ada yang baru. Penggali kubur untuk jenazah Covid-19 adalah penggali makam umum. Khusus untuk jenazah Covid-19, jumlah penggali yang ditugaskan sebanyak delapan orang. Mereka bekerja secara bergiliran.
Edo mengatakan pemerintah menyediakan insentif khusus untuk para penggali kubur jenazah Covid-19. “Dibayar per lubang oleh pemerintah,” katanya. Soal berapa besaran uang itu, “Tanya ke Perkim [Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman] saja,” katanya.
Ditanya kapan terakhir kali ia menguburkan jenazah Covid-19, Edo menjawab, “Baru saja.” Katanya, mobil ambulans “baru saja” mengantarkan jenazah ke TPU Covid-19 itu.
Edo mengatakan para penggali kubur di sana tidak selalu mengetahui asal-asul jenazah yang mereka kuburkan, dan tidak semua nisan dibubuhi nama, tergantung permintaan keluarga jenazah. Biasanya mereka melakukan acara pemakaman dengan singkat dan cepat.
“Siapa dan dari rumah sakit mana, kami tidak selalu tahu,” katanya. Tugasnya hanya menggali tanah dan langsung menguburkan jenazah setibanya di sana.
Dia selalu bersiaga kapan pun ambulans datang membawa jenazah Covid-19. “Jika jenazah datang tengah malam, tengah malam itu juga kami menggali dan menguburkannya,” kata Edo, yang sudah dua tahun menekuni pekerjaan sebagai penggali kubur.
Selama melakukan tugasnya, Edo dan kawan-kawannya diperlengkapi dengan alat pelindung diri yang disediakan oleh pemerintah.
“Saya meminta masyarakat lebih menjaga diri. Patuhilah anjuran protokol kesehatan, dan ingat keluarga yang kita cintai,” kata Edo.