Selama hampir sepekan salah satu gudang ponsel di kawasan Lucky Plaza, Lubuk Baja, Batam, dibiarkan tertutup. Pada pintu gulungan besinya (rolling door) tertempel kertas putih, pertanda barang-barang di ruangan itu masih dalam pengawasan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Batam.
Senin lalu, 6 Juli 2020, beberapa petugas bagian pengawasan Disperindag melakukan pemeriksaan barang elektronik ke seluruh toko yang menjadi sentra berjual beli ponsel gelap. Diduga, di lokasi tersebut, peredaran ponsel gelap diperjualbelikan secara terang benderang.
Rencana pemeriksaan diduga telah bocor. Pasalnya, beberapa tempat distributor yang menjadi target mendadak tutup. Bahkan, tampak di etalase toko hanya pajangan sekadar kotak saja.
Kepala Disperindag Kota Batam, Gustian Riau, mengatakan pihaknya tidak berhasil menemukan ponsel ilegal seperti yang ditargetkan. Namun demikian, petugas berhasil mendapati satu kios yang mencurigakan dengan gudang penyimpanan yang terpacak di tepi belakang.
Saat petugas menyambangi lokasi tersebut, pintu gudang didapati dalam keadaan terkunci. Salah seorang pria yang diketahui merupakan penjaganya malah tetiba kabur ketika diminta membuka ruangan tersebut.
“Karena tidak ada yang mengaku tahu ataupun kenal siapa pemilik gudang, jadi petugas kemarin memutuskan untuk melakukan penyegelan,” kata Gustian, yang dihubungi melalui sambungan seluler, Jumat, 10 Juli 2020.
Penyegelan gudang pun, kata dia, akhirnya dilakukan secara terpaksa karena dikira menjadi tempat penyimpanan ponsel ilegal. Dari laporan yang ia terima, diduga pemiliknya pemasok besar yang menyuplai kebutuhan peniaga di Batam.
“Jadi informasi awal yang kita dapat hampir seluruh ponsel yang dijual di sana berasal dari gudang itu,” kata Gustian Riau. Namun, ia mengatakan berdasarkan hasil penyidikan lanjutan yang dilakukan petugas Disperindag, akhirnya pada Kamis, 9 Juli 2020, sosok pemilik gudang mencurigakan tersebut berhasil ditemui.
Pengecekan pada gudang itu pun berhasil dilakukan. Hasilnya, isi dalam ruangan tersebut hanya suku cadang handphone. “Sudah ketemu pemiliknya, sudah dibuka dan isinya hanya sparepart saja. Ini sedang kita cek, kita ke toko dan tidak bisa buka label,” kata Gustian Riau.
Ditanya perihal apa alasan pemilik gudang itu kabur dan baru muncul, Gustian Riau mengatakan, kalau hal itu baru akan terungkap setelah semua proses pemeriksaan selesai. “Dalam waktu dekat, dia akan kita periksa,” katanya.
Dari pemeriksaan tersebut, Gustian mengatakan pihaknya juga telah mengambil sembilan sampel handphone untuk dilakukan pengujian terhadap Identitas Peralatan Bergerak Internasional (International Mobile Equipment Identity atau IMEI).
“Memang ada sampel yang kita bawa dan nanti itu akan diuji oleh Kementrian Perdagangan dan Kominfo,” kata Gustian Riau.