Pemerintah Kota Batam, melalui Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian, mengadakan lelang tender untuk pengembangan kawasan bawang merah dan cabai di Kota Batam. Dua tender tersebut yaitu “Belanja Barang yang Akan Diserahkan Kepada Masyarakat [Pengembangan Kawasan Bawang Merah 20 Ha]” dengan nilai pagu paket Rp1 miliar, dan “Belanja Barang yang Akan Diserahkan Kepada Masyarakat [Pengembangan Kawasan Cabai 50 Ha]” dengan nilai pagu paket Rp1,3 miliar lebih.
Menurut Devi Januardi, Kepala Seksi Pengembangan Tanaman Pangan dan Hortikultura, bantuan tersebut akan diberikan kepada kelompok tani yang sudah terdaftar di Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Batam. Tujuannya membantu modal masyarakat terdampak Covid-19 untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi. “Yang dibutuhkan kawan-kawan [petani] yaitu sarana produksi, seperti pupuk dan benih bawang,” kata Devi kepada HMS pada Selasa, 15 Desember 2020.
Tetapi untuk tanaman cabai, nantinya yang akan diserahkan kepada masyarakat hanya berupa pupuk, bukan benih. Menurut Devi, benih cabai yang cocok di Batam, yaitu benih lokal yang disemai oleh para petani. “Jadi Batam ini, Bang. Kalau tidak sesuai komoditas, kita sudah coba tanam cabai, benih abc. BPTP [Balai Pengkajian Teknologi Pertanian] juga sudah coba. Nah ternyata, yang cocok untuk Kota Batam itu, yang Indrapura, benih lokal. Kalau pengadaan pemerintah, benih itu harus terdaftar di Deptan, sedangkan ini tidak terdaftar di Deptan. Oleh karena itu kita tidak adakan benih cabai,” kata Devi.
Lokasi pengembangan tanam cabai 50 hektare terbagi di beberapa tempat dan akan diberikan kepada 15 kelompok petani yang sudah terdaftar di Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Batam. Salah satu lokasi pengembangan cabai tersebut berada di Mangsang, Kecamatan Sei Beduk. “Bantuan akan disalurkan dalam minggu ini,” kata Devi.
Untuk tanaman bawang juga terbagi untuk beberapa tempat di kota Batam. “Nongsa ada dua kelompok. Di Temiang ada dua [kelompok]. Di Galang [ada kelompok] Menunggal, Berkah Tani, Bunayya dan Sei Raya,” kata Devi.
Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian telah menentukan jenis benih bawang yang akan diberikan pada kelompok tani. Yaitu jenis benih label ungu. “Benih itu ada level, kalau sekadar untuk konsumsi itu label biru. Cuma kalau untuk dikembangkan lagi, kita usahakan label ungu. Jadi yang datang nanti label ungu,” kata Devi.