Dalam beberapa bulan terakhir, kasus pencurian kendaraan bermotor (curanmor) sedang marak terjadi di kawasan SP Plaza di Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau.
Salah seorang korban curanmor, Raditya (60), warga Batu Aji, Batam, mengaku sepeda motornya lenyap saat ditinggal belanja di pasar basah SP Plaza, Sagulung, Kota Batam. “Padahal motor sudah saya kunci setangnya, tapi tetap juga raib,” katanya kepada HMStimes.com, 28 September 2020.
Kejadian yang menimpa Raditya terjadi pada 27 September 2020, kurang lebih pukul 07.00 malam. “Saya sudah buat laporan ke Polsek Sagulung. Sekarang saya mau mengurus asuransi kehilangan. Saya juga dapat informasi, daerah Sagulung yang cukup rawan salah satunya SP Plaza. Setahu saya, pihak pengelola tidak mau menggunakan parkir bertiket. Tidak mau memberikan keamanan, kenyamanan ke pengunjung,” katanya.
Raditya berharap pengelola parkir SP Plaza mau memberlakukan parkir bertiket agar kejadian serupa tidak terulang, dan supaya para pengunjung merasa aman. Apalagi, menurut informasi yang dia peroleh dari Polsek Sagulung, sudah terjadi 22 kasus curanmor dalam tiga bulan terakhir di kawasan tersebut.
Menurut pantauan HMStimes.com di lapangan, tempat parkir kendaraan di tempat perbelanjaan tersebut memang tidak dipungut biaya, dan tidak ada petugas parkir yang mengatur kendaraan.
Petrus, kepala keamanan SP Plaza, mengatakan kasus curanmor yang terjadi selama bulan September ini di kawasan SP Plaza hanya ada tujuh kasus. Namun, jika digabungkan dengan bulan Agustus 2020, jumlahnya kurang lebih belasan kasus. “Banyak juga yang kehilangan tidak lapor ke kita, langsung lapor ke Polsek, sehingga data yang kita miliki bisa saja tidak sama,” katanya kepada HMS pada 30 September 2020.
Mengenai usulan parkir bertiket, ia mengatakan itu adalah kewenangan pihak pengelola SP Plaza. Ia dan timnya hanya bertugas menjaga keamanan di wilayah SP Plaza. “Kita di lapangan menjalankan tugas semampu kita, Pak,” katanya. “Kami juga selalu mengimbau para pengunjung untuk mengunci ganda kendaraan mereka, digembok, tidak meninggalkan kunci di motor. Sebelum adanya Covid-19, biasanya kami imbau melalui pengeras suara. Namun, semenjak Covid-19, kami lebih fokus mengimbau penggunaan masker sehingga imbauan mengenai keamanan berkurang.” (Muhamad Ishlahuddin, calon reporter HMS)