Salat Jumat di Masjid Agung II Sultan Mahmud Riayat Syah, Tanjung Uncang, Batam, Kepulauan Riau, pada 2 Oktober 2020 cukup ramai. Kurang lebih 200 jemaah hadir, termasuk salah satu calon Gubernur Kepri, Ansar Ahmad.
Menurut salah satu pengurus masjid yang sempat ditanyai oleh HMStimes.com, Ansar Ahmad akan menjadi khatib pada salat Jumat jika tidak ada halangan. “Menurut informasi, insyaallah beliau hari ini akan menjadi khatib di sini. Namun, bisa saja tiba-tiba berhalangan. Maklum saja, orang penting, bisa tiba-tiba ada urusan,” katanya.
Sebelum azan berkumandang, salah satu pengurus masjid yang lain mengumumkan nama petugas salat Jumat melalui pengeras suara, salah satunya yang akan menjadi khatib, yaitu Ansar Ahmad.
“Beliau adalah mantan Bupati Bintan. Beliau juga baru saja mengundurkan diri sebagai anggota DPR RI, karena mengikuti kontestasi di Kepulauan Riau. Alhamdulillah, beliau akan mengisi khotbah kita pada hari ini sebagaimana yang beliau lakukan lima tahun belakangan ini. Setiap Jumat, beliau rutin berkeliling untuk mengisi khotbah. Alhamdulillah, hari ini beliau memenuhi undangan Masjid Agung Sultan Mahmud Riayat Syah. Beliau adalah Almukarram Haji Ansar Ahmad,” katanya.
Khotbah Jumat yang disampaikan Ansar Ahmad selama 23 menit itu membahas mukjizat Tuhan dan Al-Qur’an. Ia tidak berbicara sedikit pun soal politik dan pilkada Kepri. Saat selesai melaksanakan ibadah salat Jumat, sejumlah jemaah mendatanginya untuk sekadar meminta berfoto bersama. Tidak ada agenda politik yang ia lakukan di masjid tersebut.
Ketika Ansar Ahmad akan meninggalkan masjid, HMS sempat melakukan wawancara singkat dengannya di pintu belakang masjid. “Kemarin memang ada permintaan [menjadi khatib], ‘Pak, sekali-sekalilah, kita ingin dengar Bapak khotbah,’ makanya saya datang ke sini,” katanya. Hampir setiap Jumat ia berkeliling ke masjid-masjid kecuali saat sedang berada di luar kota. Ia juga sering berkeliling pada saat salat subuh.
Mengenai pilkada di tengah pandemi Covid-19, ia menilai kepentingan menjaga kesehatan masyarakat dan kepentingan konstitusi harus sama-sama diakomodir. “Kuncinya perketat protokol kesehatan. Semoga tidak ada klaster-klaster pilkada,” kata Ansar Ahmad.
Menurut pantauan HMS, pelaksanaan salat Jumat di masjid agung ini sudah mematuhi protokol kesehatan, seperti jarak aman antarjemaah. Tempat cuci tangan juga disediakan. Jemaah pun membawa sajadah dari rumahnya masing-masing.
Tentang pengurus masjid yang memperkenalkan politikus yang berkhotbah di masjid ini, Muhammad Sjahri Papene, Ketua Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Kepri, mengatakan kepada HMS, “Kita akan mengecek kapasitas pengurus masjid tersebut apakah ia masuk sebagai tim kampanye yang didaftarkan ke KPU atau tidak. Jika nanti terbukti, tentu kita akan memberikan sanksi yang berlaku.” (Muhamad Ishlahuddin, calon reporter HMS)