Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memperpanjang subsidi listrik hingga bulan September 2020. Dua tipe pelanggan listrik yang disubsidi pemerintah yakni pelangggan listrik golongan daya 450 VA dan golongan daya 900 VA. Perpanjangan subsidi listrik ini masih dalam bentuk bantuan pemerintah untuk masyarakat miskin terhadap dampak pandemi covid-19.
Namun, pemberian subsidi listrik di Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau, hanya berlaku untuk satu tipe saja. Kepada HMSTimes.com, Agus Subekti, Executive Vice President Commercial Unit Bisnis Service Bright PLN Batam, 14 Juli 2020, mengatakan kebijakan pemberian subsidi listrik hanya kepada pelanggan daya 450 VA. “Kita tetap mengikuti arahan pemerintah, atau Kementerian ESDM,” kata Agus Subekti.
Tentang perpanjangan subsidi listrik, PLN Bright Batam mengintil arahan dari pemerintah seperti yang sudah diterapkan pada pemberian subsidi per April–Juni lalu. “Kalau diperpanjang, kita ikuti saja,” kata Agus Subekti. Namun untuk konsumen golongan rumah tangga 900 VA, pemerintah tidak menyubsidi PLN Bright Batam. “Kurang lebih seribuan pelanggan yang mendapat subsidi untuk 450 VA di Batam,” katanya.
Ditanya mengapa Batam tidak mendapatkan subsidi untuk golongan rumah tangga 900 VA, ia mengatakan PLN di Batam mandiri tanpa subsidi. Sementara itu, untuk data angka kemiskinan, PLN Bright Batam mengikuti data pemerintah dari hasil survei Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan Kota Batam. “Tidak ada dari negara untuk subsidi pelanggan 900 VA ini,” kata Agus Subekti.
Tentang perpanjangan subsidi listrik ini, Cahya, Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Kepri, mengatakan perpanjangan subsidi listrik di Batam kurang efektif. Pasalnya, pelanggan golongan tarif 450 VA jumlahnya kecil dibandingkan pelanggan golongan tarif 900 VA. Di satu sisi, perusahaan-perusahaan di Batam pun mengeluh karena terdampak covid-19. Sebagai Ketua Apindo, ia telah menyampaikan berulang kali untuk mendapatkan keringanan biaya beban listrik demi keberlanjutan industri di Kota Batam. “Menurut kami, di era pandemi semua jadi serbasulit, pemasokan anjlok, dan perizinan pun sulit,” kata Cahya kepada HMSTimes.com.