Jasad seorang pria ditemukan tergantung dengan tali menjerat lehernya, yang terlilit di dahan pohon di dalam hutan sekitar dam Duriangkang di seberang pintu satu Bida Ayu, Kecamatan Sei Beduk, Batam, Kepulauan Riau, pada 16 November 2020.
Pada 17 November 2020, HMS mengonfirmasi nama pria tersebut kepada Ipda Budi Santoso, Kanit Reskrim Polsek Sei Beduk. Nama almarhum adalah Ismadi, yang lahir di Kediri, 10 Maret 1968. Ia warga Bida Ayu, Kelurahan Mangsang, Kecamatan Sei Beduk, Batam.
Lokasi penemuan jasad tersebut sekitar satu kilometer dari jalan raya, dan perlu perahu untuk menyeberang agar bisa sampai ke sana.
Sembari menunggu kedatangan jasad tersebut di seberang danau pada malam harinya, HMS berbicang dengan para nelayan yang masih berada di lokasi. Mereka menunggu temannya yang sedang dimintai keterangan oleh polisi. Seorang nelayan yang sempat melihat jasad itu mengatakan kepada HMS bahwa pria yang diduga gantung diri itu ditemukan pertama kali pukul 05.30 sore oleh orang yang sedang mencari daun ubi di sana, yang kemudian memberitahukannya kepada nelayan.
Para nelayan tidak yakin pria yang diduga bunuh diri tersebut melewati jalur yang dilewati nelayan, karena membutuhkan perahu untuk menyeberang. “Mana mungkin dia lewat sini. Ke sana itu lumayan jauh, dalam juga. Mungkin dia mutar lewat sana,” kata seorang nelayan.
Saat ditemukan, di bawah kaki almarhum ada ember. Dia mengenakan baju kaus biru dongker dan celana jin berwarna abu-abu. Ada secarik kuitansi klinik gigi di dalam kantong celananya. Ada juga resi dari sebuah rumah makan.
Petugas dari Polsek Sei Beduk sudah berada di sana sejak sore, yang disusul oleh tim Indonesia Automatic Fingerprint Identification System (Inafis) Polresta Barelang, Batam. Sekitar pukul 09.00 malam, polisi membawa jasad itu dengan perahu ke seberang. HMS pun keluar menuju ke jalan raya bersama dengan polisi.
Ketika tiba di jalan, seorang polisi curiga melihat sebuah mobil merah Toyota Agya berpelat BP 1985 TR, yang terlihat berembun, terparkir di pinggir jalan. Di dalamnya terdapat kunci mobil, dan polisi bisa menghidupkan mobil itu. Tampak beberapa bagian dalam mobil sudah terbakar. HMS melihat di dalam mobil ada dua botol berisi bensin. Satu botol isinya sudah habis terpakai, dan satu lagi masih tersisa. Ada juga sebuah macis biru.
Kurang lebih pukul 10.00 malam, jasad Ismadi pun dibawa dengan mobil ambulans milik Puskesmas Sei Beduk.