Sabtu, 17 April 2021
No Result
View All Result
  • Batam
  • Kepri
  • Nasional
  • Eksklusif
  • Feature
  • Kriminal
  • Politik
  • Sejarah
  • Olahraga
puting beliung piayu Batam
Kondisi TK Aisyiyah Bustanul Athfal III Sei Beduk, Batam, setelah diterjang angin puting beliung. (Foto: Fathur Rohim)

Puting Beliung Menghancurkan Taman Kanak-Kanak, Kerugian Rp300 Juta Lebih

2 Oktober 2020

Batam, 265 kata

Fathur Rohim Fathur Rohim
Bagikan ke FacebookBagikan ke WhatsApp

Angin puting beliung menerjang gedung taman kanak-kanak (TK) Aisyiyah Bustanul Athfal III, tiga rumah, dan empat kios di Sei Beduk, Batam, Kepri, 1 Oktober 2020. Akibatnya, atap seluruh bangunan itu rusak total.

Tori (40), salah satu guru di TK Aisyiyah Bustanul Athfal III, mengatakan kejadian itu diketahuinya dari warga yang tinggal tak jauh dari taman kanak-kanak tersebut. Angin puting beliung terjadi sekitar pukul 12.30, satu jam setelah semua guru pulang meninggalkan sekolah. “Memang seluruh kegiatan belajar mengajar dilakukan secara daring. Tetapi tugas-tugas yang diberikan pada murid dan orang tua kami bahas di sekolah,” katanya kepada HMStimes.com, Jumat, 2 Oktober 2020.

Akibat puting beliung, bangunan sekolah satu lantai berbentuk leter L itu sepenuhnya porak-poranda. Atapnya terbang entah ke mana, dan mengakibatkan air hujan masuk dan menggenangi seluruh lantainya. “Di sini ada empat ruang kelas, satu kantor, dan satu ruang guru. Karena atapnya terbang, air jadi masuk dan plafonnya jebol,” ujar Tori.

Menurutnya, kerugian taman kanak-kanak itu ditaksir mencapai Rp300 juta. Itu belum termasuk kerusakan alat-alat elektronik seperti kipas angin dan komputer, alat peraga, serta mainan. Berkas-berkas penting lainnya juga belum diketahui tingkat kerusakannya. Beberapa buku yang basah pun harus dijemur dengan harapan bisa digunakan kembali.

Berita Lain

Pengendara Motor Tewas Terlindas Truk

Kapal Pengangkut Tabung Gas Diamankan Polsek KKP

IDI Batam Tak Banyak Komentar Mengenai Oknum Dokter Cabul

Kondisi Amsakar Achmad Terus Membaik

“Bantuan yang paling dibutuhkan saat ini adalah material, seperti atap dan kelengkapan yang menyertainya. Untuk sementara ini barang-barang dititipkan di rumah-rumah warga, karena bangunan sekolah tidak memungkinkan dipakai,” kata Tori.

Camat Sei Beduk, Ghufron, mengaku sudah melakukan pendataan terhadap warga yang terdampak musibah tersebut untuk memperkirakan jumlah bantuan yang dibutuhkan oleh setiap korban. “Karena setiap korban mengalami kerugian yang berbeda-beda, makanya perlu didata terlebih dahulu. Mudah-mudahan bantuan cepat turun,” katanya kepada HMS di kantor Camat Sei Beduk.

Berita Lain

Bonsai Batam

Pameran Tanaman Hias Kedua di Batam Hadirkan Tanaman Klasik Bonsai

23 Januari 2021
pariwisata batam

Sandiaga Ingin Melihat Potensi Batam Menjadi Travel Bubble

22 Januari 2021

IKLAN

Kalau Anda wartawan, tulislah sesuatu yang bernilai untuk dibaca. Kalau Anda bukan wartawan, kerjakanlah sesuatu yang bernilai untuk ditulis.

  • Tentang HMS
  • Redaksi
  • Perusahaan
  • Alamat
  • Pedoman

© 2020 HMStimes.com - Dilarang mengutip dan menyadur teks serta memakai foto dari laman HMS

No Result
View All Result
  • Batam
  • Kepri
  • Sumatra Utara
  • Feature
  • Eksklusif
  • Lowongan Wartawan
  • Kode Perilaku HMS

© 2020 HMStimes.com - Dilarang mengutip dan menyadur teks serta memakai foto dari laman HMS