Rabu, 8 Februari 2023
No Result
View All Result
  • Batam
  • Kepri
  • Nasional
  • Eksklusif
  • Feature
  • Kriminal
  • Politik
  • Sejarah
  • Olahraga
  • Entertainment
demo PTPN Langkat Sumut
Ratusan ibu di Wampu, Langkat, Sumut, mengadang alat berat PTPN II dengan pagar betis. (Foto dikirim Meiliana Yumi untuk HMS)

Ratusan Ibu di Langkat Menjaga Tanahnya dengan Pagar Betis

29 September 2020

Medan, 270 kata

Franjul Sianturi Franjul Sianturi
Bagikan ke FacebookBagikan ke WhatsApp

Ratusan orang kaum ibu warga masyarakat adat di Desa Petumbukan, Kecamatan Wampu, Kabupaten Langkat, Sumatra Utara, melakukan pagar betis untuk menghalangi masuknya alat berat milik PT Perkebunan Nusantara II (PTPN II) yang akan mengokupasi lahan yang ada kawasan itu, Selasa, 29 September 2020.

Salah seorang ibu dari lokasi, Meiliana Yumi, menghubungi HMS dan mengatakan dirinya bersama dengan ratusan ibu-ibu warga desa itu sudah berdiri di dua sisi pintu masuk ke lokasi. “Kami berdiri di sini dan  meminta pemerintah menghentikan upaya okupasi wilayah adat milik masyarakat Kampong Durian Selemak,” kata Yumi.

Dia mengatakan masyarakat adat Kampong Durian Selemak sudah sejak tahun 2006 menguasai kembali wilayah adat mereka yang diambil paksa oleh PTPN II. Mereka terdiri dari 500 kepala keluarga dengan total lahan sekitar 117 ha. “Sudah 15 tahun hingga saat ini kami berada di sini. Kami juga sudah bekerja dan membangun kehidupan di tempat ini. Apalagi saat ini kondisi Covid-19 yang membuat perekonomian lumpuh, untuk bertahan hidup saja sudah susah,” kata Meiliana Yumi.

Dia juga mengaku bahwa sejak bulan Agustus hingga September 2020 ini masyarakat adat Kampong Durian Selemak merasa tidak aman dengan adanya intimidasi terhadap mereka. “Kami meminta supaya Pemerintah Provinsi Sumatra Utara dan tim Reformasi Agraria Sumatra Utara untuk segera mengakui dan melegalisasi wilayah adat milik masyarakat di Kampong Durian Selemak. Kami tidak mau terusir dari tanah kami,” katanya.

Berita Lain

Badan Pelaksana Otorita Danau Toba Dinilai Menimbulkan Konflik

Kampung Madras, Bukti Kehadiran Orang India di Kota Medan

Bantuan untuk UMKM Digulirkan, Pengusaha Dadakan Bermunculan

Setelah Dianiaya, Tubuh Jefri Wijaya Dicucuri Asam

Advokat masyarakat Durian Selemak, Wina Khairina, juga mengatakan hal yang sama kepada HMS. Dia meminta PTPN II mengedepankan dialog dengan masyarakat tanah adat di Langkat.

Sementara itu, Kepala Subbagian Hubungan Antar Lembaga Biro Humas dan Keprotokolan Pemerintah Provinsi Sumatra Utara, Salman, mengatakan kepada HMS bahwa pihaknya akan melakukan pengecekan soal masalah ini. (Franjul Sianturi, calon reporter HMS)

Berita Lain

durian Selemak Langkat

Warga Terluka Saat Penggusuran Lahan Perkebunan di Langkat

30 September 2020

IKLAN

Kalau Anda wartawan, tulislah sesuatu yang bernilai untuk dibaca. Kalau Anda bukan wartawan, kerjakanlah sesuatu yang bernilai untuk ditulis.

  • Tentang HMS
  • Redaksi
  • Perusahaan
  • Alamat
  • Pedoman

© 2020 HMStimes.com - Dilarang mengutip dan menyadur teks serta memakai foto dari laman HMS

No Result
View All Result
  • Batam
  • Kepri
  • Sumatra Utara
  • Feature
  • Eksklusif
  • Lowongan Wartawan
  • Kode Perilaku HMS

© 2020 HMStimes.com - Dilarang mengutip dan menyadur teks serta memakai foto dari laman HMS