Seorang wanita berusia 35 tahun ditemukan meninggal dunia di rumah kontrakan yang ditempatinya, 24 September 2020. Namanya Prima Nuril Safitri, yang tinggal di perumahan Dreamland 1 RT 01/RW 23 D3-12B, Kelurahan Tanjung Riau, Kecamatan Sekupang, Kota Batam, Kepulauan Riau. Ia tinggal di rumah seorang diri, sedangkan suaminya bekerja di Tanjung Balai Karimun.
Menurut seorang tetangganya, sehari sebelum ditemukan meninggal, Prima Nuril Safitri masih terlihat di depan rumahnya sekitar pukul 09.00 malam. “Ke warung mungkin. Cuma lewat saja,” katanya. Prima juga sering datang ke rumahnya sesekali waktu untuk menggendong anaknya yang masih kecil. Meski baru tinggal di sana kurang lebih 9 bulan, katanya, Prima cukup akrab dengan warga sekitar di perumahan tersebut.
Seorang tetangganya yang lain mengaku sempat melihat status WhatsApp yang diunggah Prima yang isinya mengeluhkan sesak napas.
Kamaruddin (33), suami Prima, mengatakan saat dia melakukan komunikasi terakhir dengan Prima, istrinya itu mengeluhkan sakit mag dan sesak napas. “Tadi malam terakhir kami komunikasi kurang lebih jam 11 malam,” katanya kepada HMS, 24 September 2020. “Biasanya istri saya setiap pagi menelepon untuk membangunkan saya. Tadi pagi tumben tidak ada menelepon saya. Jam 05.22 saya hubungi lewat panggilan telepon, tapi tidak aktif. Saya telepon lewat WhatsApp kurang lebih 10 kali tetap tidak bisa.” Akhirnya dia menghubungi ketua RT untuk mengecek rumah tempat tinggal istrinya itu.
Ismal Mustari, ketua RT 01/RW 23, mengatakan kepada HMStimes.com, “Saat itu kurang lebih jam 11.45 suaminya telepon saya.” Kemudian Ismal mencoba mengetuk pintu rumah Prima, tetapi tidak ada respons. Lalu dia meminta kunci cadangan kepada pemilik kontrakan. Namun, pintu rumah itu tidak bisa dibuka, karena terganjal kunci yang ada di dalam. Akhirnya Ismal mencongkel jendela, dan melihat Prima tergeletak di ruang tamu. “Kebetulan korban tidur di ruang tamu beralaskan kasur,” katanya. Segera saja Ismal menghubungi polisi.
Kapolsek Sekupang, AKP Yudi Arvian, mengatakan kepada HMS, “Sekarang jasad sudah dibawa ke RS Bhayangkara, dan sesuai protokol kesehatan, jasad korban akan dilakukan swab terlebih dahulu.”
Kapolsek mengatakan pihak keluarga Prima tidak menginginkan autopsi terhadap Prima. Polisi juga tidak menemukan adanya indikasi tindak kekerasan di dalam rumah almarhumah. “Cuma ada bekas muntahan darah saja,” katanya. (Muhamad Ishlahuddin, calon reporter HMS)