Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Batam, merekomendasikan 20 Sekolah Menengah Pertama (SMP) di mainland untuk belajar tatap muka pada tahap kedua ini. Hal itu diungkapkan oleh Kepala Dinas Pendidikan Kota Batam, Hendri Arulan pada Kamis, 4 Maret 2021. Ia mengatakan, “sepuluh SMP swasta dan sepuluh SMP negeri”.
Sebelumnya, pada tahap pertama Disdik hanya merekomendasikan 53 SMP dari 80 yang mengajukan belajar tatap muka. “Dari 80 yang mengajukan, 63 sudah menjalani verifikasi. Namun, 53 yang baru mengantongi izin belajar tatap muka tahap pertama. 53 SMP tersebut, terdiri dari 27 SMP swasta dan 26 SMP negeri,” katanya.
Disdik memberikan rekomendasi tersebut, berdasarkan verifikasi yang dilakukan oleh timnya sesuai dengan surat kesepakatan bersama empat menteri.
Yakni memperoleh persetujuan dari kepala dan komite sekolah, ketersediaan sanitasi kebersihan, mampu mengakses fasilitas pelayanan kesehatan, tempat cuci tangan, disinfektan, penggunaan masker dan penyediaan alat pengukur suhu tubuh.
Dalam melakukan verifikasi tersebut, harus melibatkan unsur dari Dinas Pendidikan, Dinas Kesehatan, Dewan Pendidikan, dan Polsek setempat.
Pihaknya akan terus melakukan pengawasan, memastikan enam ceklis SKB 4 menteri dipatuhi dalam pelaksanaan belajar tatap muka. “Apabila nanti diketahui ada anak didik atau pengajar yang tertular Covid-19, maka kita akan menutup kembali kegiatan belajar tatap muka selama 14 hari,” ujarnya.
Rukiah, salah satu orang tua murid, tidak merasa keberatan jika anaknya belajar tatap muka. Namun, ia meminta pihak sekolah memperketat protokol kesehatan. “Saya tidak masalah anak saya belajar tatap muka, yang paling penting, sekolah benar-benar memperhatikan masalah protokol kesehatan,” ujarnya.
Sahdan, orang tua murid lainnya mengatakan tidak masalah belajar tatap muka. Apalagi anaknya sempat mengutarakan untuk kembali belajar di sekolah. “Anak saya juga mau belajar di sekolah, mau ketemu teman-temannya. Belajar online ini lumayan membosankan kata anak saya,” tutupnya.