Penyakit demam bedarah dengue (DBD) menjadi perhatian serius Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Batam saat ini.
Pasalnya, tercatat sampai akhir Maret 2021, penyakit yang disebabkan nyamuk aedes aegypty ini sudah mencapai 205 kasus. Angka ini meningkat dibanding periode yang sama di tahun lalu, 113 kasus.
Kasus tertinggi pada tahun 2021 terjadi di Januari yakni sebanyak 87 kasus. Sementara di Februari ada 78 kasus dan Maret ada 40 kasus.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Batam, Didi Kusumarjadi, mengatakan bahwa selain melakukan fogging, perlu adanya peningkatan edukasi kepada masyarakat tentang bahaya penyakit ini.
“Edukasi 3M [menguras, menutup dan mengubur], jadi salah satu alternatif dalam membunuh jentik dan telur nyamuk aedes aegypty,” katanya, Selasa, 23 Maret 2021. Langkah tersebut terus ia sosialisasikan dan galakan kepada masyarakat.
Pihaknya juga saat ini sudah memberikan penyuluhan pada masyarakat, dengan menghidupkan kembali peran juru pemantau jentik (jumantik) dengan program, yakni gerakan 1 rumah 1 jumantik.
Adapun nantinya, tugas para jumantik ini menjadi mitra puskesmas dalam mencegah dan menurunkan angka penyakit DBD.
“Kader ini juga bertugas untuk memantau kondisi lingkungan sekitar dari penyebaran penyakit melalui kegiatan PSN [pemberantasan sarang nyamuk].”