Ancaman serangan gelombang ketiga virus Covid-19 diprediksi terjadi pada akhir tahun 2021. Hal ini dipicu akan adanya peningkatan mobilitas menjelang Natal dan Tahun baru (Nataru). Seperti lonjakan kasus virus Covid-19 yang terjadi pada akhir 2020 dan pertengahan 2021. Dibutuhkan upaya dan langkah-langkah antisipasi.
“Ancaman gelombang ketiga yang diprediksi oleh para ahli akan terjadi Desember karena di situlah Nataru, disitulah pergantian cuaca. Ini yang menjadi ancaman peningkatan Covid-19,” kata ketua Satgas Penanganan Covid-19 Letjen TNI Ganip Warsito di Jakarta, Minggu, 17 Oktober 2021.
Ketua bidang perubahan perilaku Satgas Penanganan Covid-19, Sonny Harry B. Harmadi juga menyatakan, untuk menghadapi potensi terjadinya gelombang ketiga, pemerintah harus terus meningkatkan kapasitas tes Covid-19, menerapkan Pembatasan Pemberlakuan Kegiatan Masyarakat (PPKM) meski di berbagai daerah telah dilakukan pembukaan berbagai pusat aktivitas masyarakat. Kemudian mempercepat proses vaksinasi Covid-19 walaupun kasus Covid-19 telah mulai melandai.
Sementara update informasi Covid-19 dari 510 Kabupaten/Kota di 34 Provinsi wilayah Indonesia yang diperoleh Satgas Covid-19, hingga Minggu, 17 Oktober 2021 pukul 12.00 WIB tercatat jumlah total penambahan kasus terkonfirmasi positif virus Covid-19 sebanyak 747 orang. Dengan demikian akumulatif sejak pandemi Covid tercatat 4.234.758 orang.
Pasien sembuh bertambah 1.086 sehingga jumlah total 4.073.418 orang. Pasien meninggal bertambah 19 sehingga jumlah total 142.952 orang.
Sedangkan update informasi data dari fasilitas kesehatan yang telah dilaporkan Pemprov DKI ke Kementerian Kesehatan RI pada Minggu, 17 Oktober 2021, tercatat 131 terkonfirmasi positif sehingga jumlah total 860.145 orang.
Data pasien meninggal pada Minggu, 17 Oktober 2021 nihil, dengan demikian total yang meninggal 13.551 orang. Sedangkan pasien sembuh bertambah 127 sehingga jumlah total 845.248 orang.
Perketat Akses Masuk
Untuk tindakan pencegahan wabah Covid-19, Pemerintah tetap memperketat akses masuk dari Luar Negeri ke Indonesia. Hal ini untuk mencegah masuknya varian baru.
“Titik masuk kita sudah sangat dibatasi, (akses) udara hanya di Soekarno-Hatta dan Sam Ratulangi, Manado, lalu kemudian darat hanya boleh di Entikong, Aruk, Nunukan dan Motaain di Timor Leste dan laut juga hanya dua, Pelabuhan Batam dan Tanjungpinang,” kata Sonny.
Kemudian sosialisasi juga tidak boleh berhenti, untuk mendorong kepatuhan Masyarakat dalam menerapkan protokol kesehatan dengan disiplin. Seperti memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak fisik, menjauhi kerumunan, dan mengurangi mobilitas.
Tetapi untuk mencegah potensi terjadinya gelombang ketiga Covid-19, menurut Sonny tidak bisa hanya mengandalkan upaya yang dilakukan Pemerintah bersama pihak terkait saja. Peran serta Masyarakat sangat dibutuhkan demi keberhasilan kita melawan virus Corona.