Pemerintah Pusat sedang menyusun strategi dengan cara menjaring inspirasi dan rekomendasi dari para stakeholdernya sebagai bentuk persiapan rencana dibukanya kembali jalur pariwisata mancanegara, terutama untuk di Bali dan Kepulauan Riau. Salah satunya adalah dengan cara menggelar rapat secara intens bersama pihak Pemprov Bali maupun Pemprov Kepri.
Untuk kesekian kalinya, masih dalam agenda yang sama Menteri Perhubungan RI, Budi Karya Sumadi memimpin Rapat Koordinasi dengan pembahasan klasifikasi dan klarifikasi kedatangan penumpang Warga Negara Asing (WNA) di Kepulauan Riau secara virtual, Sabtu, 9 Oktober 2021 di Gedung Daerah Tanjungpinang.
Dalam rapat ini hadir langsung Gubernur Kepulauan Riau, Ansar Ahmad didampingi Kepala Dinas Perhubungan Junaidi, Kadis Kesehatan M. Bisri, Kabiro Pemerintahan yang juga Kepala Sekretariat Satgas Covid-19 M. Darwin, dan Wakasatgas Covid-19 Tjeptjep Yudiana.
Untuk di wilayah Kepri, Ansar menegaskan sangat siap menerima turis mancanegara, terutama untuk di Bintan Resort. Karena simulasi pembahasan travel bubble sudah sangat baik dan telah diketahui oleh Pemerintah Singapura.
Untuk kegiatan vaksinasi, Bintan Resort sudah melaksanakan untuk seluruh karyawanya. Termasuk masyarakat yang berada disekitar Lagoi, meskipun radiusnya berjauhan.
“Yang benar-benar terisolasi itu adalah Bintan Resort. Nah, saya kira kalau nanti disetujui ketika ini menjadi pilot projek dan sukses, maka mungkin beberapa waktu kemudian kita juga membuka Nongsa Sensation,” katanya.
Selama ini sekitar 97 sampai 98 persen turis mancanegara datang ke Kepri satu-satunya melalui Singapura. Khusus untuk kota Batam, kata dia, kondisi pariwisatanya, baik perhotelan maupun resortnya atau lapangan golf sudah mulai menggeliat karena banyak turis domestik yang berkunjung.
“Bintan Resort kondisinya sangat memprihatinkan sehingga ini perlu menjadi perhatian bagi kita semua,” kata Ansar.
Disamping itu, dia juga berharap kepada Menteri Perhubungan RI terkait Bandara di Batam dan Tanjungpinang juga ditentukan dalam rakor tersebut jika ini akan dibuka dan dijadikan pilot projek.
“Terkait Hang Nadim dan RHF, kami akan melanjutkan komunikasi dan berkoordinasi kepada pihak luar atau ke negara lain yang sudah kita persiapkan baik itu Taiwan maupun beberapa wilayah Provinsi di Cina. Kalau memang Bandara belum menjadi prioritas kita. Maka, Bintan Resort lah yang pertama kita persiapkan sungguh-sungguh,” katanya.
Terkait Nongsa Sensation, Ansar menjelaskan bahwa kawasan resort dan pekerja ahlinya cukup banyak, tetapi selama ini sudah melakukan perjalanan pulang pergi melalui pelabuhan Batam Center.
“Para turis selama ini masuk ke Nongsa lewat jalur PMI dan setiap hari masuk dari Singapura ke Batam mencapai 15 sampai 20 orang yang khusus ekspaktriat yang berada di kawasan industri, maupun kawasan wisata Nongsa Sensation,” kata dia.
Sementara itu, Menteri Perhubungan RI Budi Karya Sumadi mengatakan terkait pilot projek dibukanya kunjungan wisatawan mancanegara ditetapkan sebagai rekomendasi Kementerian Luar Negeri.
“Untuk Bintan Resort saya pikir kita sepakat, bahwasanya Singapura berkenan atau tidak nantinya Dubes RI untuk Singapura lah untuk melakukan pembicaraan,” katanya.
Tentang kunjungan turis ke Tanjungpinang dan Batam, Menhub menambahkan bahwa Wisatawan mancanegara itu diisolasi mandiri di suatu tempat atau sebuah hotel.
“Saya pikir Tanjungpinang dan Batam analog dengan Bali, mustinya diperkenankan, jadi rekomendasi ini tolong dilaporkan ke Bapak Menko Marves,” kata Budi Karya.