Gubernur Kepulauan Riau, Ansar Ahmad menerima kunjungan kehormatan Indonesian Maritime Pilots’ Association (Inampa) di Ruang Kerjanya di lantai 4, kantor Dompak, Tanjungpinang, Selasa, 5 Oktober 2021. Dalam kesempatan itu Ansar meminta Inampa untuk menentukan tugas dan fungsinya terkait kewenangan Provinsi Kepulauan Riau dengan ketentuan 12 mil laut.
Ansar juga telah menugaskan Asisten II, Dinas Kelautan dan Perikanan, Dinas Perhubungan, dan BUP untuk bersama-sama membahas porsi-porsi yang direkomendasikan dan menentukan posisi pasti Inampa dalam melaksanakan kegiatan di Kepulauan Riau.
Dia mengatakan, guna mendorong percepatan investasi atau market dengan posisi yang jelas, kewenangan provinsi sekarang ini dibatasi dengan aturan-aturan dalam pengelolaan 12 mil laut.
“Dengan adanya Inampa sebagai wadah profesional dengan peran utama sebagai pelaksana keselamatan maritim, semoga ke depan dapat mendukung penuh program pemerintah terkhususnya dalam mewujudkan Kepri sebagai poros maritim dunia,” katanya.
Ansar berharap, apa yang dilakukan Inampa bisa menjadikan Kepri semakin dikenal di kancah internasional dalam kemajuan kemaritimannya.
“Upaya-upaya kita ini untuk peningkatan layanan jasa kemaritiman dengan menggunakan win-win solution,” kata dia.
President Inampa, Pasoroan Herman Harianja menjelaskan Inampa adalah asosiasi para perwira pandu yang ada di seluruh Indonesia dengan empat tugas pokok utamanya yaitu Maritime Safety, Maritime Security, Maritime Environmental Protection serta Maritime Sustainability.
“Anggota Inampa sendiri sekitar 1.500 orang di seluruh Indonesia, karena ini merupakan pekerjaan khusus, sehingga tidak semua orang bisa melakukannya. Sejak 2017 Inampa sudah menjadi International Maritime Pilot’s Asociation (IMPA) dengan akses sebanyak 187 negara,” katanya.
Lebih lanjut, mantan Direktur SDM Pelindo I ini mengatakan bagaimana potensi yang dimiliki dalam perspektif ALKI yang secara khusus dibahas Selat Malaka dan Perairan Kepri. Menurutnya perputaran ekonomi Kepri berada di Asia, artinya Asia memegang peranan yang sangat penting. Containers sekarang hampir 80 persen ada di Asia, itu yang di lihat dari perspektifnya.
“Hari ini Cina sedang membangun darat dan laut, dan salah satu yang dilewatinya Selat Malaka. Kalau hari ini mendapatkan 200 kapal, maka di dalam jalur sutera akan tinggi sekali kesempatan kita,” kata Herman.