Gubernur Kepulauan Riau, Ansar Ahmad menegaskan, bahwa saat ini Aparatur Sipil Negara (ASN) sedang dihadapkan dengan dua tuntutan penting, yakni dituntut untuk terus berinovasi dalam tantangan pelayanan publik yang semakin tinggi, dan tuntutan globalisasi yang sedang tidak mampu dibendung karena hilangnya sekat-sekat antarnegara.
“Kepedulian dalam pelayanan publik harus ditingkatkan, begitu juga kesiapan aparatur terhadap kebijakan pelayanan maupun proteksi terhadap kepentingan bangsa ini,” kata Ansar saat menutup Pelatihan Kepemimpinan Administrator tahun 2021 di Aula Wan Seri Beni, Tanjungpinang, Jumat, 8 Oktober 2021.
Menurutnya, SDM Aparatur harus memiliki kompetensi untuk meningkatkan performa kinerja. ASN sebagai pelayan masyarakat harus benar-benar diwujudkan dalam bentuk nyata, tidak hanya slogan saja.
“Kita harus punya kemampuan, kemauan dan kesadaran untuk berinovasi, berpikir cerdas dan berkreasi,” kata Ansar.
Karena hasil riset World Bank, terdapat 150 negara menunjukkan keunggulan ditentukan oleh kontribusi SDA 10 persen, teknologi 20 persen, jejaring 25 persen, dan SDM yang inovatif dan kreatif 45 persen.
Berkaitan dengan transformasi digital, Ansar menjelaskan sesuai dengan arahan presiden peran aparatur adalah sebagai regulator dan fasilitator dan bagaimana membuat regulasi serta memberikan fasilitas bagi dunia usaha dalam memanfaatkan internet sehingga dapat menggerakan ekonomi masyarakat dan menciptakan lapangan kerja.
“Upaya yang perlu kita lakukan adalah memperluas jangkauan akses internet, peningkatan dan pembangunan infrastruktur digital, membangun pusat data, mempersiapkan regulasinya, dan mempersiapkan SDM atau digital talent,” katanya.
Sebuah laporan penelitian yang berjudul “we are social, digital in 2019”, Ansar menyebutkan total penduduk Indonesia 268,2 juta, sedangkan pengguna mobile unik 355,5 juta dan pengguna internet 150 juta serta pengguna media sosial aktif 150 juta. Data ini menunjukkan bahwa telah muncul sebuah peradaban digital dan menjadi tren masyarakat saat ini.
“Saat ini kita sedang memasuki era disrupsi digital yaitu sebuah era terjadinya perubahan secara fundamental karena hadirnya teknologi digital,” katanya.
Disamping itu, Ansar juga meminta kepada BKPSDM untuk terus memonitor dan memantau keberlanjutan proyek perubahan yang telah digagas oleh peserta dalam membuat inovasi dan kreativitas jangan sampai hasil itu sampai pada pelatihan saja, tetapi harus terus berlanjut dan dikawal agar bermanfaat bagi Pemprov Kepri.