Tim catur Kepulauan Riau menargetkan dua mendali dalam perhelatan Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua, yang berlangsung pada tanggal 2-15 Oktober mendatang.
Pelatih tim catur Kepri, Aldri mengatakan, target dua mendali tersebut menyesuaikan dengan kekuatan tim yang akan berangkat.
Dia menyebutkan, dalam perhelatan PON XX ini, Tim Catur Provinsi Kepri masuk dalam kategori “anak bawang”, lantaran usia tim yang masih baru, dan kekuatan tim yang diperkuat oleh dua master catur Nasional.
“Sementara lawan dari provinsi lain didukung para Grand Master dan Internasional Master di bidang catur. Kita juga sampaikan ke KONI Kepri, target dua mendali yang dimaksud minimal mendali perak,” katanya, Jumat, 24 September 2021.
Meski bakal berhadapan dengan lawan berat, sebagai pelatih Aldri tetap menganjurkan atletnya berlatih ringan demi menjaga kebugaran tubuh. Menurutnya hal itu diperlukan, mengingat latihan berat yang sebelumnya telah dijalani oleh seluruh atlet sejak tahun 2020 lalu.
“Para atlet sudah berlatih sejak 2020 di berbagai turnamen dan latihan offline. Saya memang minta sebelum berangkat nanti, atlet harus menyegarkan pikiran terlebih dahulu,” katanya.
Dia menjelaskan, total atlet yang akan mewakili Kepri berjumlah lima orang. Empat di antaranya berasal dari Batam, dan satu sisanya dari Tanjung Pinang. Kelima atlet itu, katanya, akan mengikuti kelas perorangan dan beregu, untuk kategori Catur Cepat, Standart, dan Kilat.
Ketua Persatuan Catur Indonesia (Percasi) Kota Batam, Herman Rozie mengaku bangga dengan capaian para atlet yang akan mewakili Kepri, sebagian besar berasal dari Batam.
“Untuk di kepengurusan kami saat ini, hal ini tentu saja sangat membanggakan sekali,” kata Herman.
Dia berharap, saat bertanding para atlet dapat bermain tanpa beban dan memberikan hasil yang terbaik. Herman meyakini, jika atlet bermain tanpa beban dan rileks akan berdampak positif pada capaian yang akan diraih.
“Target khusus tidak ada, kami tidak ingin berikan beban. Kami hanya minta bertandinglah dengan sportif dan maksimal tanpa beban,” katanya.
Pada gelaran PON XX, sebanyak empat atlet binaan Percasi Batam lolos untuk ikut pada kegiatan empat tahunan tersebut. Namun, hanya tiga yang berangkat karena satu atlet meninggal dunia.
“Kami Percasi Batam menyampaikan belasungkawa atas berpulangnya saudara kami tersebut,” kata dia.
Dia menyebutkan, PON ini merupakan persembahan terakhir sebelum musyawarah pergantian pimpinan tingkat Kota Batam. Herman berharap, semakin banyak atlet berprestasi dari Kota Batam ke depan.