Perlindungan dan Pengawasan Anak Daerah Kepulauan Riau, Ery Syahrial, mengingatkan bahwa bahaya grooming sedang mengintai anak di sosial media.
Akhir-akhir ini istilah grooming kerap muncul dalam kasus pelecehan seksual, terutama yang menjadikan anak-anak sebagai korban. Groomer atau istilah untuk menyebut pelaku grooming biasanya beraksi di media sosial.
Di Batam, kasus teranyar tentang pencabulan anak di bawah umur adalah kasus RS(21), seorang fotografer lepas yang mencabuli 10 anak. Kasus RS bisa mengarah ke grooming. Pasalnya, hasil penyelidikan polisi, ditemukan sejumlah foto tanpa busana milik korban RS yang disimpan di dalam laptop milik RS.
“Foto-foto telanjang itu bisa digunakan pelaku untuk mengintimidasi anak,” katanya kepada HMStimes.com pada Kamis, 21 Januari 2021.
Ia menjelaskan, grooming merupakan interaksi orang dewasa terhadap anak, dengan membesarkan hati anak. Menurutnya, hal tersebut merupakan bagian dari kejahatan terhadap anak, jika terus dibiarkan akan berdampak negatif bagi anak. “Dilakukan bujuk rayu, menceritakan hal-hal berbau pornografi kepada anak yang masih lugu, sehingga dia tidak lugu lagi. Nanti ujung-ujungnya sampai ketindakan pencabulan,” kata Ery.
Di Kepri, kata Ery, sudah ada contoh kasus grooming pada tahun 2021 ini. Kasus tersebut sudah dilaporkan. “Ada akun berpura-pura sebagai perempuaan, minta dikirimkan foto telanjang, dikirimkan dia. Lalu foto tersebut digunakan pelaku untuk mengintinidasi anak,” katanya.
Awalnya si korban berkenalan dengan pelaku melalui sosial media Facebook. Terjadi interaksi antar pelaku dan korban, di mana pelaku menyamar dengan menggunakan akun perempuan. Korban yang telah percaya mengirimkan berbagai foto pribadinya yang tanpa busana kepada pelaku. Dan pelaku mengancam akan menyebarkan foto tersebut jika korban tidak mau melakukan hubungan badan. “Karena cepat dilaporkan ke KPPAD, hal tersebut tidak terjadi,” kata Ery.
Ia mengimbau kepada anak-anak, ketika bermain media sosial harus lebih berhati-hati. Mereka harus tahu bahwa di media sosial tidak hanya orang baik, tapi ada orang-orang yang sengaja mengincar anak. “Bagi orang tua, harus sering mengawasi anak. Tahu dengan siapa dia berteman, agar terhindar dari hal-hal negatif. Orang tua juga harus mengajarkan pendidikan seksual terhadap anak. Agar anak tidak terpapar dari bahaya pornografi,” tutupnya.