Indonesia berupaya keras agar tidak mengalami lonjakan kasus terpapar virus Covid-19 seperti dialami India saat ini. Tragedi serangan wabah di negara bagian terpadat di India, Uttar Pradesh, yang dilaporkan Wartawan BBC, mencapai 30.596 kasus baru pada Minggu 19 April 2021. Kasus ini menjadi rekor tertinggi harian yang pernah dilaporkan di wilayah berpenduduk 240 juta jiwa itu.
Wabah di India itu disebutkan sebagai cengkeraman gelombang kedua Covid-19 yang mematikan. Tragedi ini harus menyadarkan kita khususnya dan dunia pada umumnya, bahwa virus Covid-19 yang mematikan terbukti masih mewabah.
Oleh sebab itu berbagai upaya serius Pemerintah Indonesia melaksanakan penanganan Pandemi Covid-19 perlu dukungan nyata. Tidak bisa kita abaikan lagi untuk tidak mematuhi Protokol Kesehatan 3M PSBB PPKM Mikro dan menyusul program vaksinasi massal serta pada saatnya nanti peraturan larangan mudik jangan sampai dilanggar.
Masih adanya Pasien Rawat Inap (Ranap) di Rumah Sakit Darurat (RSD) Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta, walaupun peningkatannya landai, jangan sampai membuat lalai. Data yang dilaporkan RSD Wisma Atlet sampai Selasa 20 April 2021 pukul 20.00 WIB hanya ada tambahan 17 orang sehingga jumlah pasien Ranap menjadi 1.505 orang.
Rincian pasien Ranap adalah 732 orang laki-laki jadi bertambah 13 orang, sedangkan perempuan 773 setelah bertambah empat orang.
Seluruh pasien Ranap tersebut positif Covid-19 atau positif terkonfirmasi, sehingga tidak ada Pasien Dalam Pengawasan (PDP) atau suspek.
Adapun pasien terdaftar 80.158 setelah bertambah 30 orang. Untuk pasien keluar bertambah 13 sehingga jumlah pasien keluar menjadi 78.653 orang.
Dari jumlah pasien keluar itu, seluruhnya merupakan pasien sembuh, sehingga jumlah pasien sembuh menjadi 77.766 orang.
Pasien keluar Atas Permintaan Sendiri (APS) pada Selasa 20 April 2021 tidak ada. Demikian juga pasien keluar tanpa izin, sehingga jumlah keluar tanpa izin tetap sama dengan data sebelumnya, yakni satu orang.
Kasus meninggal dunia di RSD Wisma Atlet tidak bertambah, sehingga jumlah seluruhnya yang meninggal tetap 87 orang. Sementara pasien rujuk juga tidak bertambah sehingga jumlah tetap 800 orang. Mereka dirawat tersebar di 58 rumah sakit di wilayah DKI Jakarta.