Lima Pengurus Daerah (Pengda) Batam Judoka Kungfu Indonesia (JKI) Kepulauan Riau, bertolak menuju Kota Pematang Siantar, Sumatera Utara, Kamis, 7 Oktober 2021. Menggunakan transportasi laut, kelima Pengda Batam JKI Kepri mendarat di Dumai, Riau, di hari yang sama. Tujuan mereka adalah Pematang Siantar, Sumatera Utara. Tempat dilaksanakannya Musyawarah Nasional JKI pada Sabtu-Minggu, 9-10 Oktober 2021.
Untuk menuju Pematang Siantar, sedikitnya dibutuhkan waktu sekitar hampir 12 jam untuk mencapai ke sana. Dengan menggunakan kendaraan roda empat, kelimanya langsung tancap gas. Sebab jarak yang musti ditempuh mencapai 458 kilometer jauhnya.
Jam menunjukkan pukul 15.30 WIB. Dengan perkiraan sederhana, lima Pengda Batam JKI Kepri tadi memprediksi mereka akan sampai di Pematang Siantar pada pukul 4-5 pagi keesokan harinya. Namun, salah seorang dari kelima Pengda tadi ternyata dihubungi salah satu keluarganya di Duri, Riau. Dia minta untuk menyempatkan mampir untuk sekadar bersapa dan melepas rindu. Usai diskusi singkat, kelimanya lalu sepakat untuk mampir sebentar di Duri. Lagipula, perjalanan mereka dirasa satu jalan menuju Pematang Siantar.
Di Duri, kelima Pengda Batam tadi sempat tersasar. Sebabnya, terlalu percaya dan bergantung pada aplikasi penunjukkan jalan bernama Google Maps. Setelah bertanya pada warga di pinggir jalan, alamat yang dituju pun didapat. Seorang sanak famili dari salah satu Pengda Batam tadi juga sempat menyusul di perempatan jalan dan memandu mereka ke rumah tujuan.
Usai menyantap sajian dan melepas rindu, kelima Pengda Batam tadi lantas melanjutkan perjalanan mereka. Hari sudah kadung gelap, jam pun berdetak pada pukul 21.20 WIB. Kelima Pengda Batam tadi diburu waktu. Mobil melesat meski sesaat. Laju kendaraan mereka tak bisa dipacu dengan maksimal. Sebabnya apalagi kalau bukan jalan rusak dan musti berebut lajur dengan truk besar dan bus lintas antarprovinsi.
Mobil sesekali menghantam lubang, dan tak jarang pedal kaki sang supir lebih sering menginjak rem ketimbang pedal gas.
Dalam kantuk tak tertahan, tiga Pengda Batam yang duduk di kursi belakang mencari posisi ternyaman untuk tidur. “gludakk” bunyi ban mobil menghantam lubang. Mereka yang sempat tertidur dipaksa bangun. Tidur dan terbangun mendadak. Begitu seterusnya untuk waktu belasan jam kemudian.
Salah satu dari lima Pengda Batam, Wasdin Turnip yang menjabat sebagai Ketua Dewan Guru Wilayah JKI Kepri, mengatakan, kedatangan mereka ke Pematang Siantar dianggap sebagai panggilan. Panggilan dalam memperbaiki dan memperkuat persaudaraan organisasi beladiri tersebut.
Wasdin menjelaskan, kegiatan di Pematang Siantar adalah Musyawarah Nasional (Munas) Judoka Kungfu Indonesia yang keempat.
“Tujuan kami menghadiri Munas yang Judoka Kungfu Indonesia yang bertempat di Pematangsiantar. Saat ini kami masih melihat dulu apa yang menjadi pembahasan dalam munas nanti. Ketika dalam munas nanti kami sudah menemukan perubahan dalam perumusahan anggaran dasar rumah tangga yang akan dilakukan, barulah kami bisa sampaikan. Sekarang kami mau melihat dulu kondisinya seperti apa,” katanya kepada HMS, Jumat, 8 Oktober 2021.
Sengaja Memilih Jalur Darat
Menurut Wasdin, mereka sengaja memilih jalur darat ketimbang menggunakan pesawat terbang untuk menghadiri Munas tersebut. Alasannya, kata dia, untuk kembali mengenang memori saat muda sewaktu kelimanya masih muda dulu. Yang memang gemar bertualang dan berani sampai-sampai sedikit nekat mengadu nasib di kota orang.
Selain itu, Wasdin juga menuturkan kalau beberapa keluarga mereka juga ada yang tinggal di beberapa daerah sekitar jalur menuju Pematang Siantar. Sehingga kunjungan mereka ke Pematang Siantar tak sekadar menghadiri Munas semata.
“Ya sambil menyelam minum air lah,” kata dia.
Kelima Pengda Batam JKI Kepri tadi memang sahabat karib. Kelimanya bahkan tinggal tak berjauhan satu sama lain. Sehingga hubungan mereka lebih dari sekadar rekan satu perguruan atau padepokan, tapi lebih mendekati layaknya saudara satu persusuan.
Sebelum menghadiri Munas JKI, kelimanya pun sempat menyambangi makam orang tua atau nenek moyang mereka yang memang dimakamkan di Pematang Siantar.
Wasdin menjelaskan, ziarah itu dimaksudkan untuk bersilaturahmi pada mereka yang lebih dulu berpulang kepada sang Ilahi. Selain itu, terselip pula doa restu agar Munas JKI kali ini diberikan kelancaran serta hasil yang dapat memajukan olahraga bela diri tersebut.