Air bah itu datang sore hari. Deras mengalir dari sebuah rumah di Kompleks Citra Indah, Kota Batam, Kepulauan Riau. Penuh kecemasan, ketika air masih terjebak dan hampir mencapai plafon. Dua lansia nyaris tewas tenggelam di ruang tamu. Beruntung ada Agus yang datang menyelamatkan mereka, “Pintunya langsung saya bobol,” katanya kepada HMS, 14 Oktober 2021.
Peristiwa itu terjadi pada Senin, 11 Oktober 2021. Agus sendiri merupakan sekuriti kompleks. Dia mengatakan, saat kejadian sebetulnya takada warga yang melapor kepadanya. Kebetulan saja kala gerimis itu ia sedang patroli berkeliling, kemudian melihat warga berkumpul dan berteriak “banjir!”.
Dia menghampiri kerumunan, berusaha memberikan pertolongan. Waktu itu, pintu rumah korban terkunci dari dalam. Karena tahu ada dua lansia dan dua perempuan berenang mengambang terjebak di dalam, pintu rumah langsung dia dobrak.
“Sampai di dalam saya liat cecenya (korban) sambil berenang menyelamatkan dua orang tua yang sedang sakit. Beruntung semua selamat, takada korban jiwa. Cuma semua barang-barang mereka habis,” katanya.
Dari video yang beredar terlihat air mengalir deras keluar dari dalam rumah. Warga yang datang membantu korban tampak pasrah memandangi aliran air yang terus-terusan keluar dari ruang tamu. Semua perabotan habis disapu bah.
Hendry Santoso, tetangga korban, mengatakan, bah itu datang dari saluran air di belakang kompleks mereka, yaitu Perumahan Raflesia. Sementara untuk peristiwa tenggelamnya rumah tetangganya itu sendiri baru ia sadari ketika melihat ada rembesan air di dinding rumahnya.
“Saya keluar cari tahu, ternyata di depan sudah ramai. Kemudian saya naik ke lantai dua melihat ke belakang rumah, dari situ saya tahu kalau dinding rumah mereka [korban] sudah jebol,” katanya kepada HMS.
Baik Agus dan Hendry sampai sekarang belum tahu kemana para korban mengungsi. Ketika HMS menyambangi rumah mereka itupun takada orang yang bisa dijumpai. Kondisi rumah korban berantakan. Pintu terbuka, sampah berserakan di sekitaran rumah.
“Yang saya tahu dalam rumah itu ada empat orang, dua lansia yang sedang sakit-sakitan, dan dua lagi sepertinya anak-anaknya,” kata dia.
HMS mendatangi lokasi belakang rumah yang tenggelam oleh bah itu. Di sana terlihat drainase kering tanpa air. Tapi, ranting-ranting pohon dan sampah memenuhi parit.
Ketua RT Perumahan Raflesia, Ali mengatakan, saluran air itu merupakan alur utama pembuangan perumahan sekitaran lokasi. Menurut dia, air dari kompleksnya akan dialirkan langsung ke parit di Jalan Raja H Fisabilillah, “Air itu alurnya sampai ke parit besar,” katanya kepada HMS.
Dia menduga, penyebab bah menjebol dinding warga itu dikarenakan saluran parit yang tersumbat oleh sampah dan ranting-ranting pohon yang jatuh. Kebetulan beberapa hari terakhir sebelum kejadian hujan deras mengguyur daerah itu.
“Mungkin karena banyak sampah sehingga air meluap. Kemudian air mengendap di dinding rumah, dan bisa jadi karena bangunan itu sudah lama dia tidak kuat. Akhirnya jebol,” kata dia.