Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Kepri menangkap, RS (21) atas dugaan pencabulan terhadap 10 anak di bawah umur. Dua diantara 10 korbannya dicabuli hingga hamil 5 bulan.
Menurut Direktur Reserse Kriminal Umum, Kombes, Arie Dharmanto, dari pengakuan RS, jumlah korban pencabulannya lebih dari 10 orang. ” tapi yang dia ingat cuma 10,” katanya pada wartawan, Rabu, 20 Januari 2021.
RS yang merupakan fotografer lepas ini mencari korbannya melalui media sosial. Awalnya berkenalan, kemudian mengimingi setiap calon korbannya untuk difoto dan hasil fotonya yang bagus akan diunggah di media sosial. Ketika korban sudah percaya, RS kemudian melakukan aksi pencabulan.
Kasus ini terungkap setelah salah satu korban RS melaporkan aksi pencabulannya. Polisi juga menyita satu kamera merek Cannon dan pakaian dalam wanita sebagai barang bukti.
Ketua Komisi Perlindungan dan Pengawasan Anak Daerah Kepulauan Riau, Ery Syahrial mengatakan, hasil kajian yang mereka lakukan, memang media sosial sering kali digunakan pelaku kejahatan seksual dalam mencari korban.
“Selain mewaspadai aksi pencabulan dengan berbagai modus, saat ini aksi grooming orang dewasa di media sosial dengan sasaran korban remaja (usia anak) sedang marak,” kata Ery Syahrial.
Tujuannya melakukan hal tersebut untuk memperdaya korban. Biasanya agar korban mau bertukar konten atau mengirimkan konten pornografi, seperti foto dan video dirinya.
“Kamudian konten tersebut nanti digunakan untuk mengancam korban, misalnya mau melakukan persetubuhan. Ada juga yg motif ekonomi atau pemerasan,” kata Ery Syahrial.
Ia menambahkan, jika korban enggan memenuhi apa yang diminta pelaku, konten tersebut akan disebar ke media sosial. Sehingga korban terpaksa tunduk dengan kehendak pelaku.
“Ada korban yang malu atau takut akhirnya mau melakukan persetubuhan sehingga terjadi pencabulan. Ada juga korban yg tidak mau hingga melaporkan ke KPPAD dan pihak kepolisian,” katanya.
Ia mengimbau kepada para orang tua dan para pengguna media sosial. “Jangan mudah percaya orang yang baru dikenal, apalagi mau mengirimkan konten konten yg diminta,” tutupnya.