Ketua Badan Kerjasama Antarparlemen Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (BKSAP DPR RI), Fadli Zon, mengungkapkan diplomasi bangsa ini sejatinya harus merupakan diplomasi total. Artinya bukan hanya oleh para diplomat, namun juga seluruh elemen bangsa. Termasuk diplomasi parlemen yang memang juga sangat dibutuhkan.
“Diplomasi kita ini bukan hanya pihak-pihak tertentu atau dilakukan para diplomat saja. Tapi diplomasi semua pihak atau multi track diplomacy. Termasuk diplomasi parlemen,” katanya.
Fadli menyampaikan paparan tentang diplomasi parlemen (BKSAP DPR RI) sebagai bagian dari diplomasi total Indonesia, di Kampus Universitas Muhammmadiyah Cirebon, Jawa Barat, awal pekan lalu Senin, 26 April 2021, dan informasi tentang hal tersebut diteruskan kepada HMS Rabu, 28 April 2021.
Politisi Partai Gerindra ini menekankan, dengan kata lain diplomasi total sekarang ini bisa kita anggap sebagai sebuah langkah untuk mengangkat budaya lokal. Cirebon misalnya, dulu rotan sangat kuat di daerah ini. Namun sekarang sedikit sekali. Padahal rotan sesuai dengan prinsip kelestarian, sangat sustainable, bisa terus ada.
Selain itu, rotan juga bisa memberdayakan masyarakat lokal. Dan rotan ini cukup unik, konon hanya ada dan banyak diolah di Cirebon. Dengan kata lain, dulu kerajinan rotan Cirebon sangat luar biasa. Namun menurut Fadli, jaman keemasan rotan Cirebon kini tidak lagi terdengar.
Tentu hal itu sangat memprihatinkan. Oleh karenanya ia berharap dengan diplomasi parlemen masalah-masalah yang menyangkut nilai dan kebijakan lokal tersebut dapat terurai dan sama-sama dapat dicarikan solusinya.
Anggota Komisi I DPR ini juga mengungkapkan, sebagaimana yang dialami sektor persawitan Indonesia. Meski masih belum bisa masuk ke Uni Eropa, namun Sawit Indonesia telah diperbolehkan di Swiss setelah berhasil memenangkan referendum. Bahkan Swiss juga menghapus bea masuk sawit Indonesia ke negaranya.