Tanah air kembali berduka atas bencana alam yang melanda Nusa Tenggara Timur (NTT) dan sebagian Nusa Tenggara Barat (NTB). Seluruh lapisan masyarakat di setiap daerah mulai bahu membahu menggalang bantuan untuk disalurkan kepada mereka yang membutuhkan. Gerakan kepedulian ini juga terjadi di Kota Batam, Kepulauan Riau.
Salah satunya seperti yang dilakukan oleh lima organisasi masyarakat yang terdiri dari Kerukunan Keluarga Hoela (Kekah), Pemuda Merga Silima, Pemuda Pancasila, Pemuda Panca Marga, dan Ino Endang Grup, pada Jum’at 9 April 2021. Mereka turun mencari donasi di dua persimpang lampu merah. Ormas gabungan ini bersama-sama menghalau panas sembari membawa spanduk bertuliskan “Duka Mereka Duka Kita Bersama”.
“Alhamdulillah, dalam kegiatan hari pertama ini kami berhasil menggalang dana kurang lebih sebesar Rp11.260.600, semoga besok lebih baik. Tadi penggalangan dana dilakukan teman-teman di Simpang Kepri Mall dan Simpang Putri Hijau,” kata Sekretaris Kekah Batam, Azhari Hamid, kepada HMS.
Dia mengatakan, gerakan sosial yang dipelopori oleh organisasinya ini rencananya akan dilakukan selama tiga hari, yaitu dimulai dari tanggal 9 sampai 11 April 2021. Seluruh bantuan yang didapat seutuhnya akan diberikan kepada daerah yang terdampak bencana alam di NTT dan NTB, dengan berkoordinasi dengan pengurus Kerukunan Keluarga Lembata di Batam.
“Kami meminta warga ikut berpartisipasi dan memberikan simpatinya atas bencana alam banjir bandang yang terjadi Flores Timur dan Lembata.
Terimakasih atas segala bantuan semua pihak yang telah membantu dalam bentuk apapun kepada masyarakat kami di Flores Timur dan Lembata,” kata dia.
Bagi Anda yang ingin ikut memberikan bantuan dapat menyalurkan donasinya melalui rekening Bendahara Kekah Batam, dengan nomor: 551401016942533, atas nama Meiklor. Anda juga dapat menghubungi mereka langsung ke dua nomor ponsel berikut ini: 0823 8515 3332 (Raden Belto) dan 0812 7066 870 (Ismail Ibrahim).
Seperti diketahui, musibah tanah longsor yang mengakibatkan sekitar 40 rumah tertimbun terjadi di Kecamatan Ile Boleng, Kabupaten Flores Timur (Flotim), Nusa Tenggara Timur (NTT). Longsor diakibatkan meningkatnya curah hujan.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Flotim, Alfonsus H Betan, mengatakan, saat ini petugas di lapangan masih melakukan pendataan.
“Sekitar 40 rumah tertimbun longsor, dan ada kurang lebih 100 warga di kecamatan itu dilaporkan keluarganya hilang. Para korban diduga tertimbun longsor,” katanya dikutip dari Antara, Minggu, 4 April 2021.
Jumlah sementara korban tewas akibat bencana banjir bandang, tanah longsor, dan angin kencang yang melanda Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Nusa Tenggara Barat (NTB) sampai Selasa, 6 April 2021, tercatat mencapai 81 orang. “Tetapi mohon maaf data ini mungkin akan berubah setiap jam. Kemudian yang masih dalam pencarian ada sekitar 103 orang,” kata Kepala Badan Nasional Penanggulangan (BNPB), Doni Munardo, dari Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur.