Badan Keamanan Laut Republik Indonesia (Bakamla RI) akan membantu evakuasi kurang lebih 21 orang ABK yang seluruhnya berwarga negara Indonesia (WNI), yang terombang-ambing selama hampir empat bulan lamanya diatas kapal motor tanker (MT) Ocean Star, sejak 3 April 2021 lalu.
Hal itu diutarakan Kepala Bakamla RI Laksdya TNI Aan Kurnia, yang langsung memerintahkan Direktur Operasi Laut Bakamla RI, Laksma Bakamla Suwito, di Mabes Bakamla RI, Jakarta Pusat, Kamis, 17 Juni 2021.
“Bakamla terus berkoordinasi dengan Bagian Asia Selatan dan Tenggara (Aselteng) Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) dan pihak Kemenlu akan memberikan informasi kepada Bakamla jika ada perkembangan lebih lanjut guna menggerakkan unsur Bakamla,” kata Laksma Bakamla Suwito.
Berita kapal terombang-ambing, yang diketahui kini berada di Perairan Timor Leste itu, menjadi viral saat ABK MT Ocean Star mengunggah sebuah video permintaan pertolongan di media sosial, baru-baru ini. Dalam video tersebut, para ABK meminta agar dapat diberikan bantuan sesegera mungkin. Dikarenakan kondisi kapal dan ABK saat ini sangat memprihatinkan.
Berdasarkan keterangan ABK tersebut di videonya, kapal tiba di Dili 3 April 2021 silam dalam rangka mendukung kegiatan operasional minyak dan gas (migas) di Timor Leste. Kapal dengan status disewakan dua perusahaan saat ini mengalami mati mesin dan mati listrik.
Hanya genset penerangan saja yang dapat dinyalakan, karena status bahan bakar minyak (BBM) sudah 0%. Hal ini berdampak pada pompa yang tidak dapat berfungsi untuk menanggulangi kebocoran yang terjadi di salah satu ruangan.
Dalam kondisi kapal yang hampir tenggelam, ABK kapal mengunggah video dengan maksud memohon pertolongan. Karena kedua perusahaan yang terkait atas penugasan kapal itu juga tidak memberi respon.
Mengetahui informasi tersebut, Bakamla RI melaksanakan pelacakan posisi kapal dan kondisi sekitar kejadian melalui Pusat Komando dan Pengendalian (Puskodal) Bakamla RI. Direktorat Operasi Laut juga melaksanakan koordinasi dengan Kemenlu dan Athan Timor Leste dan berhasil memastikan keberadaan dan kondisi kapal dan ABK-nya tersebut. Bakamla RI terus memantau proses penanganan yang dibutuhkan berkoordinasi dengan Kementerian Luar Negeri RI dan pihak-pihak terkait. Diharapkan proses evakuasi dapat dilakukan secepatnya.
Adapun pihak yang terlibat dalam penyelamatan MT Ocean Star diantaranya KBRI Dili Timor Leste, KSOP Kupang, Ditpolairud Polda NTT, Polairud Atapupu Kabupaten Belu, Pos AL Atapupu Kabupaten Belu, dan SROP Kupang.