Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Batam, Kepulauan Riau, tidak banyak memberikan komentar terkait oknum dokter, DS (38) yang melakukan aksi cabul terhadap pasiennya pada Senin, 12 April 2021 lalu.
Ketua IDI Cabang Batam, dr. Indrayanti, mengatakan, pihaknya tidak berkompeten untuk mengomentari masalah tersebut. “Saya ini IDI, bidangnya kita mengurus dokter terkait pekerjaan dokternya,” kata Indrayanti kepada HMS pada Sabtu, 17 April 2021.
Menurutnya, masalah ini merupakan bagian dari individu oknum dokter tersebut. “Ini masalahnya individu saja,” katanya.
Ia mengatakan, saat ini biarlah pihak kepolisian menjalankan tugasnya terhadap oknum tersebut. “Sekarang sudah ditangani polisi, diselesaikan jalur hukum saja,” tutupnya.
Sebelumnya, Polsek Batam Kota berhasil mengamankan seorang oknum dokter cabul di Kota Batam yang melakukan aksi pencabulan pada Senin, 12 April 2021 lalu (baca: Tak Kuasa Menahan Birahi, Oknum Dokter Masuk Bui).
Kronologi pengungkapan kasus dokter yang tak kuasa menahan birahi ini bermula dari kedatangan VS bersama pacarnya pada 12 April 2021 lalu. Perempuan itu datang untuk memeriksakan keputihan yang belakangan menyerang organ kewanitaannya. Malam itu, dia datang ke klinik ditemani sang pacar dan sudah menunggu di sana sejak pukul 21.00 WIB. Kemudian setelah dua jam menunggu barulah dia dipanggil masuk ke ruangan medis.
Mula-mulanya tidak ada kecurigaan dari si korban karena pengobatan ini bukanlah kali pertama yang dia lakukan. Dia pun masuk ke ruangan medis dan membiarkan pintunya dikunci dari dalam. Pendek kata, sesampainya di ruangan, setengah pakaiannya pun ia buka supaya si dokter lebih leluasa mendiagnosa penyakit jamur yang bermukim di organ intimnya itu, dan tentunya ini atas permintaan si dokter yang menjadikan tindakan medis ini sebagai modusnya untuk melakukan tindakan cabul.
“Tetapi, saat melakukan diagnosa langsung terhadap organ kewanitaan pasien, pelaku ternyata juga mengeluarkan kemaluannya,” kata Kapolsek Batam Kota, AKP Nidya Astuty, Kamis, 15 April 2021.