Pemerintah Kota (Pemko) Batam, Kepulauan Riau berencana merelokasi 400 pedagang kaki lima (PKL) di tahun ini. Ratusan PKL itu di antaranya pedagang di Simpang Barelang hingga ke jembatan I dan di Simpang Batu Besar, Nongsa.
Wali Kota Batam, Muhammad Rudi, mengatakan, hal itu dilakukan seiring dengan adanya wacana pelebaran jalan di dua lokasi tersebut.
“Relokasi ini dilakukan demi pembangunan infrastruktur di Kota Batam. Saya berharap masyarakat mendukung jalannya pembangunan ini, sehingga percepatan pembangunan infrastruktur dapat terlaksana,” katanya, Jumat, 5 Maret 2021.
Ia mengatakan, pelebaran jalan dilakukan juga untuk kebaikan warga Batam agar perekonomian bisa berjalan. Rudi menjabarkan, bakal ada 15 ruas jalan yang akan dibangun sepanjang tahun ini. Proses tender pun sedang berlangsug dan pengerjaannya akan dimulai awal April mendatang.
Senada, Wakil Wali Kota Amsakar Achmad, menjelaskan, proyek pembangunan jalan itu dianggarkan oleh Pemko Batam, BP Batam, dan Kementrian dengan total 15 ruas jalan. Di antaranya pembangunan Pemko Batam enam ruas jalan, BP Batam tujuh ruas jalan, dan dua proyek nasional.
“Proyek ini meliputi pembangunan bundaran Simpang Barelang dan Simpang Basecamp, pelebaran jalan di depan Perumahan Dutamas, Simpang Greenland, dan Simpang Bengkong Golden Prawn. Pembangunan itu bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2021,” katanya.
Sementara, pembangunan yang bersumber dari BP Batam, seperti pengembangan Pelabuhan Batuampar serta jalan penghubungnya, dibangun secara bertahap sampai lima lajur hingga Simpang Kepri Mall. Kemudian, peningkatan ruas jalan Simpang Seiharapan ke Pelabuhan Sekupang yang dilengkapi jogging track dan jalur sepeda yang direncanakan selesai akhir tahun 2022.
Selain itu, peningkatan jalan Ocarina yang menghubungkan Batam Center dan Bengkong. Di jalan ini juga bakal dilengkapi jalur pesepeda. Selanjutnya, pengembangan Rumah Sakit Badan Penggusahaan (RSBP) serta taman kolam di depannya juga akan ditata. Kemudian, untuk proyek anggaran nasional, pelebaran jalan dari Sei Harapan menuju Batu Aji, dan pelebaran jalan di Sei Beduk.
“Upaya kami untuk melakukan percepatan pembangunan, sehingga infrastruktur Batam lebih bagus lagi. Hal ini tak menutup kemungkinan untuk membangkitkan roda perekonomian Batam,” kata Amsakar.
Proses pembangunan oleh Pemko Batam sempat terkendala pedagang kaki lima yang berjualan di pinggir jalan. Namun, tim terpadu telah bernegosiasi dengan sejumlah pedagang dan telah mendapatkan jalan keluar. Surat pemberitahuan untuk penertiban ruas jalan yang dipakaipun sudah dilayangkan.
“Pak asisten yang ditugasi telah melakukan pembicaraan dengan para pedagang. Intinya ada relokasi atas penertiban tersebut, karena pertimbangan kami kondisi Covid-19 ini,” ujarnya.
Tak hanya terkait ruas jalan baru, Pemko Batam juga mendesak Pemrov Kepri melanjutkan pembangunan jalan dari Simpang Frangky hingga terowongan Pelita. Sebab, kondisi jalan tersebut sudah cukup banyak dikeluhkan masyarakat.
“Saya dapat info beberapa waktu lalu ada yang jatuh karena kondisi jalan rusak. Hal itu diduga karena pada bulan Desember lalu, intensitas hujan cukup tinggi, yang membuat jalan cepat rusak, tapi saat itu sudah ada penambalan. Namun kami tetap sampaikan agar proses pembangunan dilanjut,” kata Amsakar.