Semua vaksin Covid-19 mulai CoronaVac hingga Moderna dan Pfizer dipastikan aman dan berkhasiat. Oleh sebab itu, masyarakat tidak perlu atau jangan berburu vaksin merek tertentu. Pemerintah juga memastikan proses vaksinasi di seluruh Indonesia tetap diawasi dengan baik.
“Semua vaksin yang saat ini ada di Indonesia sudah melalui kajian dari BPOM dan sudah mendapatkan persetujuan penggunaan dalam kondisi darurat atau Emergency Use Authorization (EUA) serta selalu dilakukan pengawasan,” kata Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G Plate kepada pers Sabtu, 28 Agustus 2021.
Dijelaskan, saat ini terdapat enam merek vaksin yang tersedia di Indonesia, yaitu CoronaVac (vaksin jadi dari Sinovac), Vaksin Covid-19 (vaksin hasil olahan Bio Farma dengan bahan baku dari Sinovac) vaksin Astrazeneca, vaksin Moderna, vaksin Sinopharm, dan vaksin Pfizer. Semua vaksin ini dipastikan aman untuk masyarakat.
Pemerintah juga memastikan semua vaksin Covid-19 yang ada di Indonesia efektif melawan berbagai varian virus corona termasuk varian delta. Sampai saat ini, belum ada bukti ilmiah ataupun jurnal medis menunjukkan vaksin-vaksin seperti Sinovac, AstraZeneca, Sinopharm, atau Moderna tak efektif melawan varian delta.
Oleh sebab itu, Johnny meminta masyarakat, tidak perlu menunda vaksinasi hanya karena menginginkan merek tertentu. Jika demikian justru membahayakan diri sendiri dan orang lain, karena berpotensi mengalami risiko sakit berat bila terkena Covid-19.
“Segera vaksin sebelum terlambat dan selalu disiplin protokol kesehatan. Virus Covid-19 adalah ancaman yang nyata dan ada di mana saja. Vaksinasi penting untuk membuat diri kita terlindungi dan mengurangi risiko sakit berat apabila kelak terpapar Covid-19,” kata Menkominfo.
Turunkan Risiko Terinfeksi
Menteri Johnny juga menjelaskan, hasil evaluasi efektivitas vaksin Covid-19 yang dilakukan Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kemenkes RI, membuktikan, bahwa vaksin mampu menurunkan risiko terinfeksi Covid-19, serta mengurangi perawatan dan kematian bagi tenaga kesehatan.
Studi ini dilakukan terhadap 71.455 tenaga kesehatan di DKI Jakarta meliputi perawat, bidan, dokter, teknisi, dan tenaga umum lainnya sepanjang periode Januari-Juni 2021. Pengamatan dilakukan terhadap kasus konfirmasi positif Covid-19, perawatan, dan kematian karena Covid-19 pada tiga kelompok tenaga kesehatan, yaitu yang mendapatkan vaksinasi dosis pertama, vaksinasi lengkap (dosis kedua), dan yang belum divaksinasi.
Sementara update informasi kasus covid-19 dari 510 Kabupaten/Kota di 34 Provinsi wilayah Indonesia yang diperoleh Satgas Covid-19, hingga Sabtu 28 Agustus 2021 pukul 12.00 WIB, tercatat jumlah total penambahan kasus terkonfirmasi positif bertambah 10.050 sehingga jumlah total menjadi 4.066.404 orang.
Laporan pasien sembuh bertambah 18.594 dengan demikian jumlah total 3.707.850 orang. Pasien meninggal tambah 591 sehingga sejak Pandemi Covid-19 jumlah total kematian mencapai 131.372 orang.