Garis polisi masih terpasang di lokasi tewasnya Budi Arianto Damanik (36), korban penikaman oleh orang tak dikenal di depan Pasar Samarinda pada Minggu, 9 Mei 2021, kemarin sore. Terlihat darah korban sudah ditimbun dengan pasir. Kotak-kotak kayu juga diletakkan di bawah garis polisi, membatasi tempat kejadian perkara dengan tempat berjualan para pedagang di sekelilingnya.
Aktivitas di sekitar pasar juga terlihat berjalan seperti biasa. Banyak juga pembeli yang bertanya kepada pedagang mengenai garis polisi yang telah di pasang di tengah pasar itu.
Para pedagang di sana banyak yang tidak mengetahui dengan pasti kronologi kejadian tersebut, karena kondisi pasar saat itu sudah tutup dan sepi. “Kita tidak tahu, semalam pasar sudah tutup. Jam 9 kita sudah hidupkan sirine minta pedangan untuk berkemas, jam 12 mereka sudah harus tutup, paling satu dua yang masih berkemas,” kata Sekuriti pasar kepada HMS pada Senin, 10 Mei 2021.
Wati, pemilik salah satu kios tepat di depan lokasi kejadian juga mengaku tidak mengetahui dengan pasti kejadian tersebut. “Kios saya waktu itu sudah tutup. Orang di luar sudah pada ribut, pas keluar tiba-tiba orang sudah rame saja. Korban juga sudah tergeletak,” kata dia.
Menurutnya Wati, korban bukanlah warga sekitar pasar, ia juga tidak mengenali korban. “Saya enggak kenal, cuma tadi ada yang belanja ke sini bilang itu tentangganya, orang Sengkuang,” kata dia.
Rizan, pedangang lainnya, mengatakan, hal seperti pertengkarangan biasa memang kerap terjadi di sekitar pasar. Namun, hari itu dia tidak mengetahui bahwa saat kejadian korban sampai ditikam. “Maklum pasar, rame. Kadang ribut biasa aja, makanya orang tidak begitu menghiraukan. Tiba semalam sudah rame, sudah besimbah darah aja,” kata dia.
Yeni, salah seorang pedagang sarapan pagi dan minum dingin di sekitar pasar, mengaku kaget dengan kejadian yang menimpa korban. Sebelum meninggal, korban sempat minum es teh di tempatnya berjualan. “Sianglah sekitar jam 11-an, dia sempat mesan [memesan] teh obeng. Terus sore saya pulang ganti shift , jam 4-an lewat datang lagi mau ambil uang kos, tiba-tiba dengar kabar dia meninggal,” kata Yeni pada Senin, 10 Mei 2021.
Menurut Yeni, korban merupakan penjual cendol tak jauh dari lokasinya berjualan. “Itu di sebelah sana [menunjuk lokasi korban berjualan], tapi istrinya yang biasa jaga,” kata dia.
Menurut salah seorang penjual pakaian bekas yang enggan disebutkan namanya, sebelumnya korban diketahui sempat cekcok dengan istri. “Kalau masalahnya saya tidak tahu, tapi semalam katanya dia sempat ribut aja. Awalnya dia tukang parkir di sana, sekarang dia jualan cendol,” katanya kepada HMS, Senin, 10 Mei 2021.
Kapolsek Lubuk Baja, AKP Satria Nanda, mengatakan, saat ini pihaknya masih mendalami kasus tersebut. “Kronologi masih kita dalami,” kata AKP Satria Nanda kepada HMS pada Senin, 10 Mei 2021.
Mengenai jumlah pelaku hingga saat ini juga masih belum bisa dipastikan. “Sementara masih kita dalami. Jadi keterangan saksi masih kita lengkapi. Ada yang memberikan keterangan dua ada yang satu. Karena tidak ada CCTV jadi kita tidak bisa pastikan berapa jumlah pelakunya,” kata dia.