Senin pekan lalu seorang nelayan bernama Gunawan menemukan enam orang pria terdampar di Pulau Nangoi, Kabupaten Tanjung Balai Karimun, Kepulauan Riau. Kondisi mereka waktu itu sudah tak berdaya, tetapi beruntunglah ada Gunawan yang menyelamatkan dan membawa mereka ke Pos TNI Angkatan Laut (TNI AL) Pulau Tokong Hiu.
Setelah mendapat perawatan dan kondisinya sudah membaik sekelompok pria ini pun mulai diminta menceritakan kisahnya oleh petugas. Pendek kata, akhirnya diketahuilah kalau penyebab terdamparnya mereka karena kapal cepat yang mereka tumpangi tenggelam dihantam badai di perairan Tokong Hiu.
Kronologis ini sendiri seperti yang diterangkan oleh Kepala Kantor Basarnas Tanjung Pinang, Mumin. Dia mengatakan, “Mereka merupakan tenaga kerja Indonesia (TKI) yang diberangkatkan dari Malaysia tujuan Karimun. Setelah mendapat laporan kami langsung bergerak melakukan operasi SAR,” kata Mumin.
Pihaknya baru mengetahui adanya kecelakaan kapal empat hari setelah enam orang pria itu ditemukan atau tepatnya pada Jum’at 30 Maret 2021 lalu. Pelapornya adalah Gunawan. Satu hari sebelum laporan itu masuk, nelayan setempat ternyata sudah lebih dulu menemukan satu mayat laki-laki mengapung di perairan Karimun.
“Kemudian langsung di evakuasi menuju RSUD Muhammad Sani untuk melaksanakan pemeriksaan, setelah diperiksa jenazah tersebut adalah korban TKI atas nama Ronggo alias Suriono,” katanya.
Jumlah penumpang kapal nahas itu ternyata ada sembilan orang. Artinya masih ada dua orang lagi yang hilang. Unsur gabungan pun dikerahkan mencari keduanya. Tidak perlu waktu lama, dalam hitungan jam proses pencarian korban pada hari pertama langsung membuahkan hasil. Petugas menemukan satu korban lagi yang mengapung sekitaran 500 Meter dari bibir pantai PT Saipem.
“Dalam keadaan MD [meninggal dunia], selanjutnya korban dievakuasi menuju RSUD Muhammad Sani untuk proses identifikasi data korban,” kata dia. Identifikasi dilakukan karena jenazah korban yang sudah berapa hari terombang-ambing di laut sudah membengkak dan sulit dikenali.
Sampai hari ini, Jum’at 2 April 2021, petugas masih berupaya mencari satu korban lainnya. Sementara hasil identifikasi satu mayat korban yang sebelumnya ditemukan masih menunggu hasil. Pada proses pencarian hari keempat ini petugas memperluas areal pencari sekitar 32 nm yang dibagi menjadi dua SRU.
SRU pertama adalah, Tim Rescue Pos Pencarian Dan Pertolongan Tanjung Balai Karimun bersama Polair Polda Kepri melaksanakan pencarian dengann menyisir sekitar lokasi kejadian selanjutnya ke arah Barat Laut menggunakan speed boat milik Polair.
Sementara SRU kedua terdiri dari, Polair Polres Karimun dan masyarakat setempat beserta pihak keluarga. Kelompok ini melaksanakan pencarian dengan penyisiran bibir pantai menggunakan kapal kayu atau pompong serta jalur tepian bibir pantai.
“Proses pencarian hari ini masih nihil dan akan kembali dilanjutkan esok hari,” kata Mumin.
Adapun indentitas korban yang selamat yakni, Yusdadiar (24) warga Selat Panjang, Nurain (37) warga Jember, Masrul (31) warga Aceh, Herianto (53), Armin (43) dan Syahrul (21) warga Tanjung Balai Karimun.
Sementara korban meninggal dunia yang sudah dapat teridentifikasi adalah Ronngo alias Suriono, untuk satu korban meninggal lainnya masih proses identifikasi. Belum diketahui apakah dia bernama Soni pria kelahiran Jawa atau Indra warga Tanjung Balai Karimun. Kesulitan identifikasi ini juga mengingat masih ada satu korban lagi yang berstatus dalam pencarian.