Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kota Batam setiap tahunnya terus meningkat. Hal itu dapat dilihat dari data yang dicatat oleh Dinas Kesehatan Kota Batam yang diperoleh HMS.
Pada tahun 2017, kasus DBD di Kota Batam tercatat sebanyak 593 kasus, lalu naik 46 kasus pada tahun 2018 menjadi 639 kasus. Pada tahun 2019 naik kembali menjadi 728 kasus dan pada tahun 2020 sebanyak 763 kasus.
Kasus DBD masih menjadi momok yang menakutkan bagi masyarakat Kota Batam. Misalnya pada tahun 2021 yang baru berjalan 2 bulan sudah mencatatkan sebanyak 145 kasus. Hal ini lebih banyak dari pada tahun sebelumnya di periode yang sama, yaitu 113 kasus.
Penyakit yang disebabkan oleh nyamuk Aedes Aegypti ini bisa menyerang siapa saja, dan semua kelompok umur.
Menurut Kepala Dinas Kesehatan Kota Batam, Didi Kusumarjadi, penyakit ini bisa berakibat fatal, yaitu berujung pada kematian. Terus meningkatnya kasus ini menurutnya disebabkan kurang pedulinya masyarakat terhadap lingkungan tempat tinggalnya sendiri.
Ia mengimbau masyarakat untuk terus peduli terhadap lingkungan tempat tinggalnya dan selalu membersihkan rumah. “Kita harus mulai kembali gerakan membasi nyamuk dan 4M Plus agar terus dilaksanakan,” katanya kepada HMS pada Jumat, 26 Februari 2021.
Menurutnya, gerakan membasmi nyamuk tergantung dari kemauan dari pemilik masing-masing rumah, karena hanya mereka yang bisa melakukan hal tersebut.
Ia menekankan kepada masayarakat untuk melakukan 4M Plus dengan sebaik-baiknya, yakni menguras, mengubur, menutup, memantau tempat yang potensial sebagai tempat nyamuk berkembang biak serta menghindari gigitan nyamuk, menggunakan pemberantas nyamuk dan menggunanakan kelambu.