Dinas Kesehatan Kota Batam, Kepulauan Riau mencatat, kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) mengalami peningkatan pada 2021 dibandingkan tahun sebelumnya. Pada Januari hingga Maret 2021, kasus DBD di Batam mencapai 157 kasus, sementara pada periode yang sama di tahun ini, angkanya meningkat menjadi 222 kasus.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Batam, Didi Kusmarjadi, mengatakan, jika dilihat pada grafiknya, kasus DBD juga selalu naik pada bulan Oktober tiap tahunnya. Hal itu menurutnya, beriringan dengan pergantian musim.
“Jika pada Oktober musim hujan lalu Januari-Maret musim panas, maka angka kasus pasti bertambah. Pergantian cuaca berpengaruh pada penyebaran atau tumbuh kembang jentik-jentik nyamuk aedes aegypti,” katanya kepada HMS, Senin, 8 November 2021.
Didi menambahkan, jika di satu daerah ditemukan laporan kasus DBD, maka pihaknya akan langsung turun ke lapangan. Langkah itu, kata dia, disebut pula dengan istilah Penyelidikan Epidemologi (PE).
“Pastinya akan memastikan lebih dulu apakah yang bersangkutan meninggal karena DBD atau tidak. Kalau misalnya informasi itu datang dari warga maka kami akan memastikannya lagi ke rumah sakit atau puskesmas. Setelah didapat hasil yang pasti, maka petugas PE tadi akan mencari atau memeriksa rumah warga tersebut apakah ditemukan jentik nyamuk aedes aegypti. Tujuannya untuk memeriksa apakah benar yang bersangkutan kena DBD di sekitar tempat tinggalnya,” katanya.
Pemeriksaan itu penting menurut Didi sebagai langkah untuk memeriksa apakah pasien DBD terjangkit atau digigit nyamuk aedes aegypti di sekitar rumah atau di tempat lain. Jika memang jentik nyamuk ditemukan di sekitar rumah, berarti sudah ada penularan dan wajib dilaksanakan penyuluhan, lalu dilanjutkan dengan gotong royong atau menjalankan program Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dengan cara 3M Plus.
“PSN 3M Plus ini penting dilakukan karena jentik-jentik jenis ini juga berkembang di air bersih. Apabila masyarakat memiliki tempat-tempat penampungan air yang diperlukan dan tidak bisa dikuras, maka harus diberikan abate. Setelah itu, barulah bisa dilakukan fogging atau pengasapan. Tujuannya untuk mematikan nyamuk-nyamuk dewasa, karena jentik-jentiknya kan mati setelah PSN 3 M Plus tadi,”
“Intinya ketika ada kasus DBD, baik yang meninggal atau sudah sembuh, kami pasti akan bekerja sama dengan masyarakat. Untuk itu masyarakat pun harus kooperatif, karena tidak mungkin petugas yang membersihkan rumah dan lingkungan sekitar mereka. Fogging pun sebenarnya proses pendukung saja, poinnya ya di PSN 3M Plus,” kata Didi.
Secara rinci, Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dengan cara 3M Plus perlu terus dilakukan secara berkelanjutan sepanjang tahun khususnya pada musim penghujan. Program PSN, pertama adalah Menguras. Yaitu membersihkan tempat yang sering dijadikan wadah penampungan air seperti bak mandi, ember air, tempat penampungan air minum, penampung air lemari es dan lainnya. Kedua, Menutup, yaitu menutup rapat-rapat tempat-tempat penampungan air seperti drum, kendi, toren air, dan lain sebagainya, dan yang ketiga adalah Memanfaatkan kembali atau mendaur ulang barang bekas yang memiliki potensi untuk jadi tempat perkembangbiakan nyamuk penular demam berdarah.
Adapun yang dimaksud dengan 3M Plus adalah segala bentuk kegiatan pencegahan seperti menaburkan bubuk larvasida pada tempat penampungan air yang sulit dibersihkan, menggunakan obat nyamuk atau anti nyamuk, menggunakan kelambu saat tidur, memelihara ikan pemangsa jentik nyamuk, menanam tanaman pengusir nyamuk, mengatur cahaya dan ventilasi dalam rumah, dan menghindari kebiasaan menggantung pakaian di dalam rumah yang bisa menjadi tempat istirahat nyamuk.