Pengemudi motor sangkut atau biasa dikenal dengan nama boat, pompong, atau pancung di Kecamatan Belakang Padang, Kota Batam, Kepulauan Riau menerima dua unit motor tempel listrik berbasis baterai, Selasa, 5 Oktober 2021. Dengan teknologi baru itu, kini motor tempel yang biasa digunakan pengemudi digerakkan dengan bahan bakar solar, bakal digantikan dengan tenaga listrik.
Dua mesin tempel listrik bantuan PT Octagon Precision Indonesia tersebut, diserahkan di dermaga pelabuhan pancung Kecamatan Belakangpadang, dengan dihadiri Wali Kota Batam, Muhammad Rudi dan Direktur Utama PT PLN Batam, Nyoman S. Astawa.
Direktur Utama PT Octagon, Suwardi, mengatakan, motor listrik tersebut menggunakan jenis baterai lithium dan berskala 30Kw (setara 40PK). Menurutnya bantuan itu merupakan bagian dari program pemerintah yaitu Kapal Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB).
“Kami telah melakukan uji coba kedua dengan kapasitas pompong sebanyak 15 penumpang menggunakan motor tempel dan baterai. Hasilnya perahu berbasis mesin listrik dengan baterai ini cocok difungsikan sebagai angkutan laut dari Batam ke Belakangpadang.
Dia juga mengatakan, untuk menambah daya mesin tempel, pihaknya akan menggunakan panel surya serta sumber lainnya.
Pada uji coba kedua itu, Wali Kota Batam, Muhammad Rudi juga turut menumpang kapal motor listrik tersebut. Menurutnya, pompong dengan motor tempel listrik justru minim kebisingan. Hal yang dirasanya cukup nyaman.
“Tapi yang paling penting, mesin tempel listrik ini ramah lingkungan karena tidak menggunakan bahan bakar fosil,” kata dia.
Meski begitu, Rudi mengakui harga baterai untuk mesin tempel listrik saat ini masih terbilang mahal. Dia pun berharap nantinya keberadaan baterai mesin dapat diproduksi di Batam sehingga harganya dapat dijangkau masyarakat umum.
Camat Belakang Padang, Yudi Admaji mengatakan dua kapal tempel motor listrik yang diberikan tersebut telah diserahkan ke koperasi pengemudi motor sangkut. Ia menjelaskan kapal motor tempel listrik yang diserahkan tersebut harus diisi daya selama 8 jam untuk pemakaian 1 jam.
“Itu kalau diisi di rumah, tapi kalau pakai sistem ultrafast milik Bright PLN bisa 1 jam dengan pemakaian 1 jam juga,” kata Yudi.