Sistem pembelajaran online kembali diterapkan di Kota Batam. Kebijakan itu berlaku mulai Sabtu, 8 Mei 2021 hingga hingga waktu belum ditentukan.
“Mulai tanggal 8 ini anak-anak kita liburkan, baru kita bolehkan lagi belajar di kelas kalau jumlah pasien Covid-19 dirawat di bawah 100 orang,” kata Wali Kota Batam, Muhammad Rudi, Rabu, 5 Mei 2021.
Rudi mengungkapkan, hingga 4 Mei 2021, jumlah pasien dirawat di Batam mencapai 718 orang. Untuk diketahui, jumlah pasien positif di Batam sebanyak 7.449 pasien. Dari total itu, 6.570 pasien sembuh dan 161 pasien meninggal dunia.
“Sebelumnya, sekolah sudah kita buka. Tapi ternyata kasus Covid-19 justru meningkat,” katanya.
Untuk itu, masyarakat diminta memahami kebijakan tersebut. Hal itu semata-mata demi menjaga anak-anak agar tidak menjadi carrier atau agen penyebaran virus tersebut.
“Anak-anak bisa jadi kuat menghadapi virus ini. Tapi, ketika mereka pulang ke rumah dan bertemu orang tua termasuk nenek atau kakeknya tentu fisiknya tidak sekuat anak-anak dalam melawan virus,” katanya.
Selain itu, Rudi tak lelah mengingatkan seluruh masyarakat Batam untuk menerapkan protokol kesehatan seperti memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan, menghindari kerumunan, dan mengurangi mobilitas (5M).
“Ini langkah kita mengurangi atau menekan laju peningkatan Covid-19,” kata dia.
Bahkan, kata Rudi, ia bersama Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkpimda) Kota Batam sudah sepakat memperketat protokol kesehatan. “Kita sudah sepakat mengencangkan kembali protokol kesehatan,” katanya.