Balai Pelatihan Kesehatan (Bapelkes) Kota Batam sudah melakukan pelatihan vaksinator sejak Desember tahun 2020 lalu via daring. Tahun ini, pelatihan vaksinator via daring tersebut dimulai sejak tanggal 11 Januari 2021 dan sudah memasuki pelatihan Gelombang V dan diikuti oleh lima provinsi mitra Bapelkes Batam, yaitu Kepulauan Riau, Riau, Aceh, Sumatra Barat, dan Sumatra Utara.
Angkatan pertama pelatihan vaksinator Kepri tahun ini, dilaksanakan pada tanggal 21 sampai 23 Januari 2021 atau pada saat pelatihan Gelombang IV. Diikuti sebanyak 447 peserta dari Rumah Sakit, Klinik, dan Puskesmas se-Kepri. Pada pelatihan Gelombang V atau angkatan terakhir untuk peserta dari Provinsi Kepri ini diikuti oleh 315 orang calon vaksinator, yang dilaksanakan pada 25 sampai 27 januari 2021.
Menurut data yang diperoleh HMS dari Bapelkes Kota Batam, jika digabungkan dengan vaksinator tahun lalu, total seluruh vaksinator di Kepri sampai saat ini sebanyak 972 vaksinator.
Pelatihan Vaksinator Gelombang V yang diikuti oleh Provinsi Kepri ini semula rencananya akan dibuka langsung oleh Gubernur Kepri, Isdianto, tapi ia berhalangan. Acara tersebut lalu dibuka oleh Asisten 1 Provinsi Kepri, Juramadi Esram.
Dalam sambutannya, Juramadi Esram berterima kasih dan sangat mengapresiasi Pusat Pelatihan Sumber Daya Manuasia (SDM) Kementrian Kesehatan dan Bapelkes Batam serta Kepala Dinas Kesehatan Provinsi, yang telah melaksanakan koordinasi dalam menyelenggarakan pelatihan vaksinator ini.
“Terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam menyiapkan peserta pelatihan dengan cepat di tengah kondisi pandemi Covid-19 saat ini,” kata Juramadi.
Juramadi mengatakan, sesuai arahan Menteri Kesehatan bahwa pelatihan vaksinator harus segera diselenggarakan untuk menyiapkan tenaga vaksinator dalam jumlah banyak dan merata di seluruh provinsi di tanah air.
Ia berharap, dengan diadakannya pelatihan ini, para petugas vaksinator mampu memperbaharui pengetahuan dan keterampilan yang berkaitan dengan vaksinasi Covid-19. Mulai dari perencanaan sasaran, menyiapkan strategi komunikasi, tata cara pelaksanaan vaksinasi, sampai membuat pencatatan dan pelaporan.
“Vaksinator yang akan melakukan imunisasi Covid-19 diharapkan juga dapat melakukan kegiatan pelayanan imunisasi Covid-19 yang berkualitas dan dapat mencapai target cakupan yang diharapkan,” tutupnya.